Kontroversi Abu Janda, Denny Siregar dan Eko Kuntadhi, Dianggap Melecehkan Islam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Prihatin, di bulan suci Ramadan ini terjadi aksi yang tak layak dan tak pantas dilakukan umat Muslim. Dosen FISIP UI yang juga penggiat sosial media, Ade Armando, dipukul dan nyaris ditelanjangi oleh beberapa orang.

Para pemukul ini meski belum ketahuan motivasinya apa, rata-rata tidak menyukai perilaku Ade Armando yang seringkali melecehkan umat Islam. Tak heran, usai foto dan videonya viral di sosial media, banyak komentar miring yang justru mendukung pemukuan ini. Tragis. Apalagi dikaitkan dengan azab yang akan menimpanya.

Terlepas dari itu semua, tetap saja pemukulan, pelecehan karena perbedaan pendapat tetap tidak dibenarkan. Polisi harus segera memprosesnya secara hukum supaya kejadian seperti ini tak terulang kembali. Apalagi, selain Ade Armando, ada beberapa pengiat sosial media yang juga mendapat ancaman yang sama. Nah siapa saja mereka?

Abu Janda

Orang pertama yang kabarnya akan mengalami penghinaan dan penyiksaan adalah Abu Janda. Sosok pria yang punya nama lengkap Heddy Setya Permana atau sering menyebut namanya sebagai Permadi Arya ini mempunyai banyak musuh dari berbagai kalangan. Tidak hanya dari kelompok Islam garis keras, dari kelompok modren pun banyak yang mencaci maki dia. Dengan gayanya yang cukup tengil, Abu Janda sukses menjadikannya sebagai Common Enemy. Cuitan dan komentarnya soal Islam adalah agama arogan membuat banyak orang mengincar Abu Janda.

Lahir di Cianjur 14 Desember 1973, Abu Janda pernah menempuh pendidikan Diploma Ilmu Komputer Informatic It School Singapura (April 1997) dan menjadi Sarjana Business & Finance University of Wolverhampton Inggris (1999).

Perjalanan Karier Abu Janda pernah bekerja sebagai karyawan di berbagai perusahaan. Mulai dari perusahaan sekuritas, bank swasta hingga tambang batu bara (1999-2015). Kemudian, tahun 2015 ia menjadi penggiat media sosial. Namun, baru full menjadi buzzer pada tahun 2017.

Selanjutnya, Abu Janda bergabung menjadi pegiat media sosial dan influencer tim sukses Joko Widodo  di Pilpres 2019 pada tahun 2018.

Eko Kuntadhi

Tak ada yang tahu persis soal profil Eko Kuntadhi. Ia punya dua akun di sosial media yaitu di twitter dengan akun @eko_kuntadhi. Kemudian untuk Instagram, ia punya akun @ekokuntadhi.

Usia Eko Kuntadhi diperkirakan sekitar 45 sampai 50 tahun. Latar belakang Eko Kuntadhi mengenai keahliannya adalah seorang penulis, baik di blog sebagai kontributor. Maupun menulis di website miliknya sendiri.

Eko pernah menulis bahwa donasi ke Palestina dari Ustaz Adi Hidayat hanya sebagian. Hal ini berujung dengan pelaporan ke polisi oleh Ustaz Adi Hidayat. Tudingannya, Eko telah melakukan fitnah dan pencemaran nama baik. Namun hingga sekarang kasus ini tak pernah terungkap  hingga pengadilan.

Tak hanya ity, Eko Kuntadhi sering menyinggung sejumlah tokoh seperti Ustaz Abdul Somad,  KH Abdullah Gymnatiar, Bahar bin Smith, Munarman dan Anies Baswedan.

Denny Siregar 

Pria kelahiran Medan, 3 Oktober 1973 ini terkenal karena selalu menyertakan secangkir kopi dalam setiap cuitan dan postingan di sosial media. Denny Siregar selama ini menjadi  influencer politik atau buzzer Presiden Joko Widodo. Ia menghabiskan masa kecil di Bandung dan masa remaja di Jakarta kemudian pergi ke Surabaya mengikuti orangtua.

Denny menempuh kuliah di sebuah universitas swasta. Saat masa kuliah, Denny sempat bekerja di beberapa perusahaan radio.

Denny mendapatkan ilmu jurnalistik di Radio Suara Surabaya. Selanjutnya, Denny pindah ke Bali dan meraih penghargaan The Best National Sales saat bekerja di perusahaan multinasional.

Denny kembali ke Surabaya dam membuat perusahaan entertainment. Tak hanya itu, Denny juga membangun beberapa stasiun radio di Jawa Timur, salah satunya Radio Pendidikan di Dinas Pendidikan Jatim.

Pada 2010, Denny mulai aktif menggunakan media sosial.Ia banyak mengunggah karya tulisan di media sosialnya. Di Facebook, Denny juga aktif mengikuti perdebatan terkait masalah agama dan mazhab. Salah satu karya Denny terkait agama yakni berjudul Surat Cinta untuk ISIS. Tulisan tersebut muncul pascaperistiwa bom di Jakarta.

Saat popularitas Denny melejit, Penerbit Mizan mengumpulkan tulisan Denny di Facebook untuk dijadikan buku pertama berjudul Tuhan dalam Secangkir Kopi.

Denny semakin terkenal karena ia sering membuat sesuatu yang kontroversial. Aliansi Santri Indonesia pernah melaporkannya ke Bareskrim Mabes Polri, pada 2018. Denny pernah mendapat tudingan  menistakan Agama karena cuitannya di Twitter terkait video pengeroyokan suporter Persija yang berisi kalimat tauhid.

Denny juga pernah membandingkan umat Islam dengan umat Kristen dalam kasus ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) tentang Salib. Selain itu, Denny juga pernah berseteru dengan FPI.

Pada 24 Mei 2017, Tim advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) melaporkan Denny ke Mabes Polri.

Pada 6 September 2019, Denny pernah mengeritik Novel Baswedan. Selain itu, Denny juga melempar isu Talibanisasi internal di KPK pada Agustus 2019 via Facebook dan Cokro TV.

Pada 16 September 2015, Denny pernah mengaku bahwa ia pengikut Syiah. Pada 14 September 2019, Yunarto Wijaya pernah menyebutkan Denny Siregar menggunakan logika bodoh saat menjelekkan kritikus Jokowi atas permasalahan karhutla Riau.

Tak hanya itu, pada 25 September 2019,Denny juga pernah menulis tulisan terkait mencela anak STM saat melakukan demontrasi terkait RUU KPK. Akibatnya, Denny menjadi incaran anak STM.

Reporter : Alyaa

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini