MATA INDONESIA, JAKARTA – Umat Islam diwajibkan menjalankan puasa di Bulan Ramadan. Namun, ada golongan tertentu yang tidak diwajibkan untuk berpuasa. Salah satunya ibu hamil dan menyusui.
Perempuan dalam kondisi tersebut mendapat keringanan atau rukhsah untuk tidak puasa di Bulan Ramadan. Saat berpuasa, seseorang harus menahan lapar dan haus setidaknya 12 jam dalam sehari.
Yang harus diperhatikan para ibu hamil yang sedang menjalankan ibadah puasa tentunya adalah kesehatan janin. Ibu hamil memang wajib berpuasa, tetapi dengan syarat dia mampu dan tidak membahayakan diri sendiri serta janin. Tentu saja, perlu perhatian ekstra bagi mereka yang menjalankannya.
Syarat yang harus dipenuhi ibu hamil saat berpuasa adalah nutrisi sebesar 2500 kilo kalori per hari yang terdiri dari 50 persen karbohidrat, 30 persen protein hewani dan nabati seperti ikan, telur, daging, susu, tahu dan tempe, serta 20 persen yang dalam bentuk lemak seperti kacang-kacangan.
Selain itu, ibu hamil membutuhkan suplemen vitamin yang terdiri dari asam folat, kalsium dan zat besi. Hal itu karena vitamin yang didapatkan dari makanan saja dinilai tidak mencukupi.
Untuk asam folat, manfaatnya adalah menghindari seorang anak lahir dengan kondisi cacat. Biasanya, asam folat terdapat pada sayuran hijau.
Lantas, makanan apa saja yang perlu dikonsumsi oleh seorang ibu hamil saat sahur dan berbuka puasa?
Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak yang cukup, daging, vitamin C dan antioksidan. Sedangkan saat sahur dianjurkan tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan manis.
Saat buka puasa, ibu hamil perlu mengawalinya dengan minuman yang hangat dan manis atau bisa diganti kurma. Namun, tidak dianjurkan untuk meminum minuman dingin.
Jadi, selama kondisi ibu hamil baik-baik saja, maka tidak ada salahnya tetap berpuasa. Tapi, jika kondisinya tak memungkinkan, maka boleh tak puasa dan menggantinya di lain hari.
Reporter: Mala Komala