MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat puasa tetap dianjurkan olahraga agar tubuh tetap sehat dan bugar. Tapi, ada beberapa jenis olahraga yang sebaiknya dihindari.
Terdapat cara aman untuk tetap berolahraga selama puasa Ramadan, yaitu dengan cara mengubah rutinitas normal sehari-hari. Menjaga tubuh tetap aktif itu penting sebab olahraga mampu menurunkan risiko serangan jantung, stroke, dan diabetes.
Kendati dapat dilakukan dengan aman, nyatanya berolahraga selama berpuasa juga tidak boleh dilakukan sembarangan. Sebab, ada beberapa jenis olahraga yang sebaiknya dihindari saat puasa seperti berikut ini:
- Angkat Beban
Saat menjalani puasa, tubuhmu pasti akan rentan mengalami lemas karena menahan lapar selama kurang lebih 12 jam. Namun, jika kamu tetap memaksakan untuk melakukan olahraga ini, latihanmu tidak akan maksimal. Yang ada kamu menjadi lemas dan tidak ada tenaga untuk beraktivitas dan melanjutkan puasa.
Jadi, angkat beban adalah salah satu olahraga yang dihindari saat puasa. Sebab, jika kamu lemas, kondisi ini malah berpotensi mengganggu puasa sekaligus kesehatanmu.
- Renang
Sebetulnya berenang saat puasa boleh saja dilakukan, asalkan kamu dapat memastikan bahwa tidak ada setetes air pun yang tertelan atau masuk ke dalam lubang di dalam tubuh. Beda juga ceritanya jika kamu melakukan renang saat puasa agar dahagamu hilang, sudah jelas ini membatalkan puasa.
Nah, dari pada mencari perkara, alangkah lebih baik untuk menghindari olahraga renang saat puasa. Sebagai gantinya kamu dapat melakukannya pada malam hari seusai salat tarawih.
- Sprint
Ini adalah salah satu olahraga yang dihindari saat puasa karena terlalu berat, sehingga setelahnya kamu bisa terkena dehidrasi. Sprint juga harus dihindari karena dapat menyebabkan cedera persendian atau otot dan menyebabkan komplikasi seperti hipoglikemia atau pusing.
Jadi, saat puasa, lakukanlah latihan ringan 1 hingga 2 jam sebelum berbuka atau 2 hingga 3 jam setelah berbuka dengan total durasi 75 menit, termasuk pemanasan dan pendinginan. Lakukanlah olahraga ini 2 sampai 3 kali seminggu untuk mencegah pengecilan otot.
- Latihan Intensitas Tinggi
Beberapa jenis high intensity interval training (HIIT) yang dapat menyebabkan denyut nadi berada di angka 150 per menit, juga perlu dihindari. Contohnya seperti push-up, abdominal crunch, squat, hingga plank. Sebab, olahraga tersebut dapat menguras habis energimu dan malah dapat memengaruhi kekebalan tubuhmu.