Zon Kritik Kartu Sakti, TKN: Cara Pikir Fadli tertinggal 30 Tahun

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf menanggapi tegas kritik Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandi, Fadli Zon, terhadap konsep tiga kartu sakti petahana.

Fadli yang menyebut tiga kartu itu kuno dan merupakan cara berpikir zaman kuda, dibalas oleh TKN dengan menyebut justru cara berpikir Wakil Ketua DPR itu yang sebenarnya ketinggalan.

“Terlihat sekali cara berpikir Fadli Zon dan BPN tertinggal 30 tahun dalam menyikapi soal kartu-kartu yang ditawarkan Jokowi dan Ma’ruf Amin,” kata Jubir TKN Ace Hasan Syadzily, Selasa, 19 Maret 2019.

Ace menyebut, jika didompet terdapat kartu ATM, kartu kredit, atau e-money, apakah kartu tersebut merupakan kartu produk zaman kuda.

Ia menilai Fadli tidak memahami maksud dari kartu-kartu sakti yang akan dikeluarkan Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Gagasan Jokowi dan Ma’ruf Amin lebih visioner,” ucapnya.

Menurutnya kartu-kartu sakti ini mendorong inklusi keuangan dengan modal cashless, dengan pola penyaluran bantuan baik sembako murah, dana kuliah, dan pra kerja yang disalurkan secara non tunai.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini