Yenny Wahid Dipuji Menpora, Ada Apa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menpora Zainudin Amali memuji putri mendiang Gus Dur, Yenny Wahid. Pujian diberikan usai dua atlet panjat tebing RI memecahkan rekor dunia.

Dua atlet panjat tebing yakni Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin memecahkan record dunia untuk kategori nomor speed 15 meter pada ajang Piala Dunia Panjat Tebing 2021 atau IFSC Worldcup yang digelar di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, Sabtu 29 Mei 2021.

Veddriq meraih medali emas usai berhasil mengalahkan Kiromal Katibin pada laga final. Pada babak final Veddriq mencatatkan waktu 5,20 detik.

Veddriq mematahkan rekor sebelumnya yang dibuat atlet Iran, Reza Alipour, pada Piala Dunia 2017 di Nanjing, Chna. Kala itu catatan terbaiknya adalah 5,48 detik. Veddriq memecahkannya dengan catatan 5,37 detik.

Kemudian Kiromal Katibin langsung melangkahi rekannya tersebut dengan membuat torehan 5,25 detik. Namun pada final, Veddriq Leonardo membuat catatan apik dengan waktu 5,20 detik.

Veddriq keluar sebagai pemenang dan berhasil membawa pulang medali emas dari Kejuaraan Dunia Panjang Tebing tersebut. Catatan waktu yang menyentuh 5,20 detik itu lantas membuatnya menjadi pemegang rekor dunia sebagai yang tercepat menyelesaikan wall 15 meter di nomor speed putra tersebut.

Menpora Amali memuji Yenny Wahid, yang merupakan Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).

“Saya mengapresiasi usaha keras mbak Yenny Wahid dalam memimpin cabang olahraga panjat tebing. Sehingga para atletnya dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional,” kata Amali, di laman resmi Menpora.

“Tangan dingin mbak Yenny sebagai Ketum PB FPTI sudah membuktikan pembinaan atlet yang terencana dan berkesinambungan. Sebagai Menpora Saya sangat terbantu dan berterimakasih kepada beliau,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini