MATA INDONESIA, SURABAYA – Sumur kuno yang diduga peninggalan kerajaan Majapahit tidak sengaja ditemukan oleh warga di Desa Wajak Lor, Tulungagung. Kasi Pelestarian Cagar Budaya Museum Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tulungagung, Winarto mengatakan bahwa sumur tersebut masih memiliki kondisi yang utuh.
“Kondisinya masih utuh dengan lingkungan sekitar terdapat tanaman mojo,” kata Winarto.
Berbahan dasar gerabah atau jobong menjadi tanda bahwa sumur ini dikategorikan kuno. Dengan ukuran diameter sekitar 60 centimeter dan kedalaman 180 centimeter, sumur ini tergolong kecil namun diyakini sudah berusia ratusan tahun.
Adapun, jobong-jobong inilah yang membentuk sumur dan berfungsi sebagai peyangga dinding agar tidak mudah runtuh. Uniknya, jobong-jobong tersebut masih terlihat utuh dengan ketebalan sekitar satu centimeter dan tinggi sekitar 60-70 centimeter dan diameter 60 centimeter.
Bahkan di sekitar sumur pun masih ditemukan pohon mojo yang buahnya terasa pahit. Winarto mengatakan bahwa pohon ini mudah dikenali lantaran buahnya yang berwarna terang layaknya jeruk Bali namun rasanya pahit.
Temuan sumur ini diketahui terjadi ketika warga membersihkan area sekitar sumur untuk digunakan sebagai lapangan. Semak-semak pun menutupi sumur ini.
Maka, Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur akan diajak untuk mengkaji temuan sumur ini. Tujuannya supaya bisa dipertahankan dan dirawat.
“Kalau bisa dipertahankan, kita akan berkoordinasi dulu dengan desa,” kata Winarto.
