MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia kembali berhasil mengembangkan peluru kendali buatan dalam negeri yang diberi nama Merapi. Itu adalah jenis rudal panggul atau MANPADS (man portable air defence system).
Rudal yang dikembangkan Universitas Ahmad Dahlan melalui Pusat Riset Cirnov (Center for Integrated Research and Innovation) serta Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan darat (Dislitbangad) itu dikembangkan sejak 2018.
Dilansir dari indomiliter, pada 5-6 November 2020 rudal itu melakukan uji tembak di Lapangan Tembak Air Weapon Range, Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur.
Saat uji tembak peluru kendali tersebut berhasil mengembangkan sirip-siripnya setelah keluar dari tabung peluncurnya.
Kepala Cirnov sekaligus Ketua Tim Konsultan program pembuatan Rudal Merapi, Prof. Hariyadi, menyebutkan rudal itu mengusung senjata berkaliber 70 mm dan dirancang sebagai rudal cukup mematikan bagi sasaran udara seperti jet tempur, helikopter dan drone.
Sirip depan (canard) dan sirip belakang (fin) rudal tersebut bisa dilipat sehingga dapat masuk tabung peluncurnya.
Tabung peluncur berisi rudal itu sangat mudah dipindahkan (portable) sebab beratnya hanya sekitar 10 kilogram. Rudal itu bisa dioperasikan satu orang saja.
Diperkirakan kecepatan terbangnya lebih dari 650 kilometer per jam bahkan bisa dipaksa melesat hingga mach 1.
Rudal Merapi adalah prototipe kedua rudal hasil pengembangan dalam negeri. Pada 2017 Kelompok Riset Aeronautika Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) juga berhasil melakukan uji coba rudal Pasopati generasi pertama.
Saat itu, uji terbang bekerjasama dengan Lanud Adisucipto ini dilakukan di lapangan udara yang dikelola oleh TNI Angkatan Udara di daerah Gading, Wonosari, Yogyakarta.