Buntut Acara Rizieq Syihab, Jakarta Mulai Catat Lonjakan Kasus Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dalam 10 hari sejak kedatangan Muhammad Rizieq Syihab di Indonesia, kasus Covid19 di Jakarta mulai tercatat peningkatan berarti Sabtu 21 November 2020 ini. Jika satu minggu sebelumnya angka penambahan kasus baru di Ibu Kota berkisar di angka 1.100 -an kasus, pada Sabtu ini meningkat sebanyak 1.579 kasus baru.

Angka itu menunjukkan Jakarta menjadi semakin dominan sebagai penyumbang kasus baru Covid19 atau sebanyak 31 persen. Data penambahan di 34 provinsi pada Sabtu ini adalah 4.998 kasus baru Covid19.

Data yang dikumpulkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 pada Sabtu sampai pukul 12.00 WIB itu mencatat jumlah pasien yang sembuh angkanya lebih kecil yaitu 3.403 orang.

Penambahan itu membuat angka akumulasi kasus Covid19 adalah 493.308 pasien. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh seluruhnya tercatat 413.955 orang.

Penambahan tersebut tercatat setelah pemerintah hari ini memeriksa 43.122 spesimen dari 30.568 orang di 426 jejaring laboratorium di seluruh Indonesia. Total telah diperiksa 5.304.548 spesimen dari 3.526.607 orang sejak kasus pertama COVID-19 muncul di Indonesia pada Maret 2020.

Semua provinsi dalam hal ini 505 kabupaten/kota telah mencatatkan terdapat kasus penyakit Covid19 itu.

Selain DKI Jakarta yang paling banyak, provinsi lain sebagai penyumbang kasus yang banyak adalah Jawa Tengah dengan 655 kasus baru, Jawa Barat 364 kasus baru, Jawa Timur 343 kasus baru dan Riau 308 kasus baru.

DKI Jakarta menjadi provinsi yang memiliki akumulasi kasus terbanyak dengan 125.822 orang terkonfirmasi positif, di antaranya 114.770 orang telah dinyatakan sembuh dan 2.509 orang meninggal dunia.

Sebelumnya lonjakan kasus itu terjadi usai libur panjang akhir Oktober 2020.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini