Wiranto, Luhut, Budi Gunawan dan Gorries Mere Adalah Target Pembunuhan

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Empat pejabat menjadi target pembunuhan. Mereka adalah Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan dan Staf Khusus Presiden Gories Mere.

“Itu yang diungkapkan tersangka dalam proses penyelidikan dan sudah kami BAP. Jadi bukan informasi intelijen,” kata Kapolri Tito Karnavian saat jumpa pers di Kemenko Polhukam, Selasa 28 Mei 2019.

Sementara satu orang lagi adalah pemimpin salah satu lembaga survey, enggan disebut Tito.

Nama yang beredar di masyarakat adalah pemimpin Lembaga Survey Charta Politika Yunarto Wijaya.

Setelah mendapatkan laporan rencana pembunuhan tokoh nasional yang juga pejabat negara polisi langsung memberi pengamanan dan pengawalan kepada pejabat yang bersangkutan.

Polisi sebelumnya mengamankan enam tersangka pemilik senjata api, yaitu HK alias Iwan, AZ, IR, TJ, AD, dan seorang wanita berinisial AF alias Fifi.

Mereka merupakan kelompok ketiga yang menunggangi aksi massa pada 21-22 Mei di Jakarta. Seluruhnya ditangkap secara estafet di wilayah Jakarta, Bogor, dan Bandara Soekarno-Hatta, pada 21 dan 24 Mei 2019.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini