Wilayah Calon Ibu Kota Mudah Menerima Pendatang

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Selain dukungan sarana fisik, kelayakan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar) juga bakal didukung  penduduk yang mendiami wilayah tersebut. Baik PPU maupun Kukar adalah tempat berkumpulnya (melting pot) dari sejumlah suku yang ada di Indonesia seperti Jawa, Bugis, Dayak dan beberapa suku lainnya sehingga mudah menerima pendatang.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, wilayah PPU yang seluas 3.333 kilometer persegi itu dihuni 168.012 warga yang terdiri dari Suku Dayak, Suku Banjar, Suku Bugis, dan Suku Jawa. Bahasa yang digunakan juga berasal dari akulturasi keempat budaya suku tersebut.

Dengan jumlah itu Kabupaten PPU ditetapkan sebagai wilayah terpadat di Balikpapan. Namun, berdasarkan data 2015 angkanya adalah 57,17 jiwa setiap 1 kilometer persegi.

Warna suku yang hampir sama juga terdapat di Kabupaten Kukar. Berdasarkan catatan wikipedia, penduduk asli yang bermukim di wilayah tersebut terdiri dari berbagai macam Suku Dayak seperti Suku Kutai, Dayak Benuaq, Tunjung, Bahau, Modang, Kenyah, Dayak Punan, dan Suku Dayak Kayan.

Sedangkan suku pendatang antara lain terdiri dari Suku Banjar, Suku Jawa, Suku Bugis, Suku Mandar, Suku Madura, Suku Buton, dan Suku Timor.

Jumlah penduduk di wilayah Kukar berdasarkan data 2015 adalah 655.167 jiwa atau jauh lebih besar dari PPU yang hanya 190.536 jiwa per kilometer persegi.

Namun, karena wilayah Kukar jauh lebih luas (27.263,10 kilometer persegi) dari Kabupaten PPU (3.333,06 kilometer persegi), maka tingkat kepadatan penduduk Kukar lebih rendah dari PPU yaitu hanya 24,03 jiwa per kilometer persegi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini