WHO Pastikan Vaksin AstraZeneca Aman

Baca Juga

MATA INDONESIA, JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, tidak ada alasan untuk mengubah penilaian akan manfaat vaksin AstraZeneca terhadap COVID-19. Menurut WHO, manfaat vaksin AstraZeneca jauh lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan.

Direktur Regulasi dan Prakualifikasi WHO, Rogerio Gaspar mengatakan bahwa WHO sedang bekerja dengan regulator Eropa dan lainnya untuk menyelidiki laporan pembekuan darah yang ditemukan di sejumlah orang yang telah diberikan vaksin.

Vaksin AstraZeneca menjadi polemik, setelah ditemukan 18 laporan pembekuan darah yang sangat langka di otak yang terjadi pada orang setelah beberapa hari menerima vaksin buatan Inggris tersebut.

Keyakinan akan keamanan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca ini pun mendapat pukulan besar di Spanyol, Jerman, Prancis, dan Italia karena laporan pembekuan darah langka. Hal ini membuat banyak negara sempat berhenti menggunakannya, data jajak pendapat menunjukkan pada Senin (22/3).

Perusahaan jajak pendapat YouGov melaporkan bahwa orang Eropa skeptis tentang vaksin AstraZeneca daripada tentang vaksin dari Pfizer Inc / BioNTech dan Moderna Inc. Masalah pembekuan tersebut juga semakin merusak persepsi publik tentang keamanan vaksin buatan Inggris ini.

Badan Medis Eropa (EMA) atau European Medical Agency memberikan pernyataan pihaknya masih melakukan peninjauan terhadap vaksin dan diharapkan untuk mengumumkan temuannya pada Rabu atau Kamis waktu setempat.

Sejalan dengan itu, Gaspar juga mengatakan bahwa WHO diharapkan dapat mencapai penilaian baru pada Rabu atau Kamis. Meskipun demikian, ia tetap yakin bahwa manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risikonya.

“Apa yang dapat kami katakan adalah bahwa penilaian yang kami miliki saat ini – sedang dipertimbangkan oleh para ahli – adalah bahwa penilaian manfaat –risiko untuk vaksin sebagian besar masih positif,” kata Gaspar dalam konferensi pers di Jenewa, melansir Reuters, Rabu, 7 April 2021.

“Kami terus melihat sejumlah peristiwa yang merupakan peristiwa langkah yang menghubungkan trombositopenia dengan peristiwa tromboemboli dan peristiwa langka tersebut sekarang dikategorikan dalam hal diagnostik, populasi, distribusi dalam populasi,” sambungnya.

WHO telah berhubungan dengan berbagai komite ahli nasional dan regional yang akan memutuskan status regulasi vaksin, kata Gaspar.

“Untuk saat ini tidak ada bukti bahwa penilaian manfaat-risiko untuk vaksin perlu diubah,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stabilitas Nasional Pasca Pilkada Merupakan Tanggung Jawab Bersama

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang baru saja berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia, telah menunjukkan kemajuan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini