WHO Imbau Jangan Mengandalkan Vaksin Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, ZURICH – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengimbau kepada setiap negara untuk tidak hanya mengandalkan program vaksinasi COVID-19, tetapi tetap menjaga protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Tedros mengatakan peningkatan kasus cukup mengecewakan tetapi tidak mengejutkan. Ia pun mendesak semua negara di dunia untuk tidak mengendurkan langkah dalam memerangi pandemi COVID-19.

Diungkapkannya bahwa Ghana dan Pantai Gading menjadi negara pertama yang mulai melakukan vaksinasi dengan pasokan COVAX –program internasional yang menyediakan vaksin bagi negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah.

Pada kesempatan yang sama, Tedros juga mengkritik negara-negara kaya karena menimbun dosis vaksin. Ia menegaskan bahwa semua orang yang rentan di seluruh dunia berkepentingan dan memiliki hak yang sama untuk dilindungi.

Pakar Darurat Utama WHO, Mike Ryan mengatakan, perjuangan global melawan pandemi virus corona berada dalam keadaan yang lebih baik dari sekarang daripada 10 pekan yang lalu, sebelum peluncuran vaksin dimulai. Tetapi, menurutnya, terlalu dini untuk mengatakan bahwa virus mulai terkendali.

“Masalahnya adalah kita mengendalikan virus dan virus mengendalikan kita. Dan sekarang virus tersebut sangat terkendali,” kata Pakar Darurat Utama WHO, Mike Ryan.

WHO melaporkan bahwa jumlah infeksi virus corona baru secara global mengalami peningkatan pada pekan lalu. Dan hal ini merupakan yang pertama kalinya dalam tujuh pekan terakhir.

“Kita perlu memiliki peringatan keras untuk kita semua: bahwa virus ini akan pulih jika kita membiarkannya. Dan kita tidak bisa membiarkannya,” kata Kepala Teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, melansir Reuters, Selasa, 2 Maret 2021.

Sejauh ini, total kasus virus corona mencapai angka 114 juta dengan angka kematian 2,55 juta. Amerika Serikat berada di urutan pertama sebagai negara dengan dampak terparah di di dunia dengan kasus infeksi virus corona mencapai angka 29 juta dan angka kematian menembus 527 kasus.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini