WHO: Hindari Konsumsi Daging Merah untuk Cegah Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Virus Corona makin mewabah ke sejumlah negara seperti Thailand, Rusia, dan Amerika Serikat (AS). Sebanyak 17 orang dilaporkan meninggal dunia karena terjangkit virus ini dan ratusan orang lainnya terinfeksi di seluruh dunia.

Diketahui, virus yang muncul pertama kali di Wuhan, Cina ini, gejala awalnya adalah demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Nah, untuk melindungi diri agar tak terjangkit virus yang mirip dengan penyebab SARS ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyarankan agar hindari kontak dengan orang yang menunjukkan gejala sakit pernapasan seperti batuk dan bersin-bersin.

Gejala lain dari virus corona ini termasuk demam dan sesak napas. Kasus yang parah dapat menyebabkan pneumonia, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Para ilmuwan meyakini virus ini berasal dari hewan dan kemudian menyebar ke manusia. Jadi pejabat kesehatan merekomendasikan untuk memasak daging dan telur sampai benar-benar matang.

Orang dengan kondisi kurang sehat harus menghindari pasar hewan hidup dan daging mentah. Orang yang dengan kondisi kurang sehat, kata WHO, dianggap berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah.

Tetapi, secara umum, masyarakat harus melakukan pencegahan penyakit sebagaimana yang biasa dilakukan saat musim dingin dan flu, demikian pesan Dr. John Wiesman, sekretaris kesehatan di negara bagian Washington – tempat kasus pertama virus corona Wuhan ditemukan di AS.

Salah satunya yaitu rutin mencuci tangan dengan sabut dan air setidaknya selama 20 detik

Jika Anda merasa kurang sehat, tutup mulut dan hidung Anda saat batuk atau bersin, dan bersihkan benda dan permukaan yang Anda sentuh dengan desinfektan atau sabun anti kuman.

Jika Anda atau dokter mencurigai Anda terjangkit virus corona, disarankan untuk mengenakan masker.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kasus ISPA di Jogja Capai 485 pada Oktober 2024, Dinkes Ingatkan Masyarakat Lebih Waspada

Mata Indonesia, Yogyakarta - Peralihan cuaca dari panas ke dingin di pertengahan November ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengingatkan terhadap adanya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan radang tenggorokan (faringitis). Berdasarkan data, sebanyak 485 kasus ISPA dilaporkan di seluruh puskesmas Kota Jogja hanya dalam periode 13-17 Oktober 2024 bulan kemarin.
- Advertisement -

Baca berita yang ini