Wenger: Vardy Tolak Gaji Fantastis dari Arsenal

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger mengklaim Jamie Vardy pernah menolak tawaran fantastis dari The Gunners di 2016. Vardy memilih bertahan di Leicester City.

Vardy adalah salah satu sosok sentral di balik keberhasilan Leicester City menjuarai Liga Premier Inggris di 2016. Setelah itu, nama Vardy santer diberitakan akan bergabung ke Arsenal.

Arsenal menawarkan gaji besar untuk Vardy. Alih-alih menerima tawaran tersebut, pemain asal Inggris itu memilih memperpanjang kontrak dengan Leicester.

“Saya menawarkannya uang yang banyak saat itu. Leicester City baru saja menjadi juara Liga Premier Inggris kala itu dan mereka tak ingin kehilangan Vardy. Leicester menawarkan dia kontrak jangka panjang yang nilainya kurang lebih sama dengan uang yang saya tawarkan,” ujar Wenger, dikutip dari Sky Sports, Senin 15 Februari 2021.

Saat itu banyak yang mempertanyakan keinginan Wenger mendatangkan Vardy. Banyak yang menilai gaya permainan Arsenal yang suka menguasai bola tak cocok dengan gaya main Vardy.

“Memang benar kami lebih sering menguasai bola, tapi saya pikir di sekitar kotak penalti, ketepatan waktu dia berlari dan cara dia menemukan ruang membuat Vardy pemain spesial,” katanya.

“Ketika Anda melihat penyerang berbadan besar, mereka banyak bergerak di kotak penalti, sementara pemain lain diam di kotak penalti. Vardy punya kemampuan itu,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini