MATA INDONESIA, JAKARTA – Kementerian Kesehatan berhasil memetakan mutasi Virus SARS-Cov-2 India, B.1.617 di Indonesia. Mutasi yang kini membuat India kewalahan menghadapi Pandemi Covid19, ditemukan di Jakarta dan Kepulauan Riau (Kepri).
“Untuk mencegah penularan lebih meluas lagi, masyarakat diimbau mengurangi mobilitas. Situasi yang ada di Indonesia mengharuskan masyarakat mematuhi betul apa yang sudah diannurkan atau dilarang pemerintah,” ujar Jubir vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Rabu 5 Mei 2021.
Dia mengingatkan tidak ada yang menjamin dengan membawa hasil pemeriksaan laboratorium negatif selama dalam perjalanan ataupun selama dalam proses kita menuju kampung halaman misalnya, kita tidak terpapar Covid19.
Mutasi India dibarengi ketidakpatuhan berdisiplin protokol kesehatan bukan hanya mengakibatkan India menjadi negara kedua di dunia dengan kasus Covid19 terbanyak setelah Amerika Serikat. Sudah lebih dari 20 juta warga India terinfeksi penyakit saluran pernapasan pada 4 Mei 2021.
Mutasi itu juga membuat kasus aktif di India melonjak tajam menjadi 3,45 juta orang dan mengakibatkan sebagian besar fasilitas kesehatan lumpuh kebanjiran orang sakit.
Hal yang paling mengerikan adalah pertambahan jumlah yang meninggal karena penyakit itu pun terus bertambah. Jumlah penambahan hariannya ini sudah lebih dari 3.000 orang sehingga membuat kamar jenazah hingga krematorium membludak.
Namun, Indonesia tidak hanya kedatangan mutasi virus dari India, juga ditemukan mutasi dari Inggris dengan kode B.1.1.7 yang penularannya juga cepat.
Mutasi Inggris tersebut paling banyak ditemukan di Indonesia mulai dari Sumatera Utara sebanyak 2 kasus dan Jawa Barat 5 kasus. Sedangkan, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur masing-masing ditemukan satu kasus.
