MATA INDONESIA, JAKARTA – Penangkapan kelompok teroris terduga afiliasi Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah wilayah di Jawa Timur menunjukkan bahwa sel-sel tidur kelompok tersebut masih aktif menyebarkan teror. Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menegaskan bahwa JI sulit dideteksi secara kasat mata.
“Jamaah Islamiyah ini juga lebih banyak menyamarkan diri tidak bisa dideteksi secara kasat mata biasa,” kata Islah kepada Mata Indonesia News, Selasa 2 Maret 2021.
Fenomena ini terlihat dari peristiwa penangkapan 12 terduga teroris yang terafiliasi JI dan berbasis di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Beberapa wilayah tersebut meliputi Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, serta Malang.
Sementara menurut keterangan kepolisian, para terduga teroris ini telah menargetkan untuk melakukan amaliyah di sejumlah lokasi. Namun Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menegaskan bahwa dugaan ini masih terus didalami.
“Nanti akan didalami lagi oleh Densus. Karena memang dari keterangan sementara yang digali dari kelompok ini, mereka telah merencanakan amaliyah itu,” kata Rusdi, Selasa 2 Maret 2021.
Rusdi juga masih belum bisa menjelaskan secara rinci terkait bentuk amaliyah yang hendak dilakukan oleh pelaku. Namun dapat dipastikan mereka akan melakukan sejumlah aksi teror di Jawa Timur.
“Bentuknya apa dan sasarannya mana, ini masih pendalaman dari Densus nanti akan kita sampaikan. Yang jelas kelompok-kelompok ini banyak bermain di Jawa Timur,” kata Rusdi.