MATA INDONESIA, JAKARTA – Manuver kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ternyata sudah merambah sampai ke wilayah Papua. Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta mengemukakan bahwa ada kemungkinan para kelompok teroris ini memanfaatkan situasi di Papua yang saat ini sedang hangat.
Hal ini dikhawatirkan bisa membuat situasi di Papua semakin tidak kondusif. Terlebih saat ini masih ada aksi teror dari kelompok separatis dan teroris Papua.
“Selain itu ada pula kemungkinan karena di Papua situasinya cukup dinamis antara pro OPM dengan aparah sehingga menjadi celah bagi JAD untuk memperkeruh suasana,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Selasa 1 Juni 2021.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan bahwa 10 terduga teroris ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Merauke, pada Jumat 28 Mei 2021 lalu. Penangkapan juga terus berlanjut hingga Minggu 30 Mei 2021 karena menangkap satu lagi anggota JAD.
Argo mengatakan bahwa kelompok JAD di Merauke ini tengah melancarkan aksi teror di Gereja dan Satlantas Merauke.
“Sasarannya itu melakukan aksi teror ada di Polres, ada di gereja dan ada di Satlantas Polres,” kata Argo.
Adapun sepuluh orang yang diamankan masuk dalam kelompok JAD dan diduga ada kaitannya dengan kasus bom bunuh diri di Makassar awal Januari lalu. Tidak hanya itu, ada juga yang terkait langsung dengan kasus bom bunuh diri tersebut.