Waspada Gerakan Antivaksin Sudah Masuk Indonesia Ingin Kacaukan Penanganan Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jangan sampai ivermectin dijadikan sebagai pengganti vaksin, karena kondisi itulah yang diharapkan kelompok anti vaksin (AntiVax) dunia yang mempromosikan obat cacing itu sebagai terapi obat penyakit Covid-19.

Kondisi itu diperingatkan epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono dalam pesan yang dilihat Mata Indonesia News, Kamis 29 Juli 2021.

“Pengganti vaksin? No way! Itu yg dimaui oleh AntiVax yg bergerak dg promosi palsu obat cacing tadi, murah dan ajaib,” ujar Pandu.

Maka, Pandu mengingatkan Kementerian BUMN, Bio Farma dan Kementerian Kesehatan RI agar waspada terhadap meluasnya gerakan AntiVax melalui promosi Ivermectin.

Justru mempercepat vaksinasi dengan sekuat tenaga, Indonesia menurut Pandu akan bisa mengatasi Pandemi Covid19 sekarang.

Meski banyak desakan namun hingga kini Ivermectin belum mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan makanan (BPOM) untuk dijadikan obat Covid19

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

DPRD DIY Minta Kasus Perusakan Makam di Kotagede Tak Dikaitkan SARA, GMP Jogja: Jangan Tergesa Menyimpulkan

Mata Indoensia, Yogyakarta - Pernyataan Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, dalam konferensi pers yang menyatakan kasus perusakan makam di Kotagede, Kota Jogja tidak dikaitkan dengan isu SARA dalam proses hukum dianggap keliru.
- Advertisement -

Baca berita yang ini