MATA INDONESIA, SINGAPURA – Bayi berusia 6 bulan positif terjangkit virus corona. Itu menambah panjang catatan orang yang terjangkit virus corona di Singapura, menjadi 28 kasus.
Dilansir channelnewsasia.com, bayi berusia 6 bulan tersebut dinyatakan positif pada Rabu 5 Februari 2020 pukul 14.00 waktu Singapura. Saat ini bayi tersebut dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Ibu dan Anak KK.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan dalam sebuah pembaruan pada Kamis, 6 Februari 2020, anak-anak tidak di fasilitas perawatan bayi dan di rawat di rumah, sebelum dirawat di rumah sakit.
Selain itu, terdeteksi 4 virus corona baru di Singapura. Tiga dari empat kasus terkait berada di cluster transmisi lokal yang diumumkan Departemen Kesehatan pada Selasa 4 Februari 2020, sedangkan kasus yang keempat dikonfirmasi Januari. “Keempat pasien dalam kondisi stabil,” kata Kementerian Kesehatan Singapura.
Pada 22 Januari 2020, Singapura kedatangan kelompok wisata dari Guangxi, Cina yang terdiri dari 20 orang. Wisatawan itu juga sempat mengunjungi ke Malaysia pada 24 Januari 2020, lalu kembali lagi ke Singapura 27 Januari.
Selama berada di Singapura, mereka sempat mengunjungi enam tempat, termasuk Yong Thai Heng, sebuah toko kesehatan yang berada di Singapura. Dari grup tersebut, dua wisatawan dinyatakan positif terjangkit virus korona.
Sementara tempat lainnya adalah Restoran Meeting You, Restoran Royal Dragon, T Galleria, dan D’Resort @Downtown.
Kementerian setempat juga telah memeriksa 142 orang yang pernah kontak dengan wisatawan tersebut dan hasilnya semua baik-baik saja kecuali satu orang. Orang tersebut langsung diisolasi karena dicurigai terjangkit virus corona dan saat ini sedang menunggu hasil tesnya.
Penelusuran juga terus dilakukan kepada wisatawan yang berangkat 27 Januari 2020. Hasilnya lima orang telah dikarantina.
Sabtu lalu, semua wisawatan yang dari Cina tidak diizinkan masuk Singapura. Mereka juga tidak boleh transit di negara pulau tersebut.
Mereka yang memiliki paspor Republik Rakyat Cina, meskipun penduduk Singapura tetap tidak diizinkan untuk masuk negara tersebut. (Fitria Nur Rahmawati)