Waskita Dirombak, Ini Jajaran Baru Komisaris dan Direksinya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jajaran komisaris dan direksi PT Waskita Karya (Persero) dirombak oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Jumat, 5 Juni 2020 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Perombakan ini mengangkat Destiawan Soewardjono sebagai Direktur Utama, Taufik Hendra Kusuma sebagai Direktur Keuangan dan Hadjar Seti Adji sebagai Direktur Human Capital Management dan Pengembangan Sistem.

Kemudian, Ferry Hendriyanto menjadi Direktur Pengembangan Bisnis Quality, Safety, Health, dan Environment. Lalu, Didiet Oemar Prihadi sebagai Direktur Operasi 1, Bambang Rianto sebagai Direktur Operasi 2, dan Gunadi sebagai Direktur Operasi 3.

Sementara pada jajaran komisaris, RUPST sepakat menunjuka Badrodin Haiti sebagai Komisaris Utama/Independen. Kemudian, Danis H. Sumadilaga, M Fadjroel Rachman, dan Robert Leonard Marbun sebagai Komisaris.

Sementara Komisaris Independen dijabat oleh Bambang Setyo Wahyudi, Muradi, dan Viktor S. Sirait.

Pada RUPST ini, Waskita Karya melakukan pembagian dividen senilai Rp 46 miliar atayu setara Rp 3,4557 per lembar saham untuk tahun buku 2019.

Waskita Karya mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 31,39 triliun dan laba bersih yang dicapai sebesar Rp 1,03 triliun. Total aset tercatat sebesar Rp 122,59 triliun, dan nilai kontrak baru sebesar Rp26,08 triliun.

Pada tahun 2019, dipaparkan, Waskita Karya menerima pembayaran atas proyek turnkey sebesar Rp 26 triliun. Pembayaran proyek itu diterima atas pembayaran Proyek Jalan Tol Cinere-Serpong sebesar Rp 1,21 triliun, proyek Light Rail Transit (LRT) Palembang sebesar Rp 3 triliun, proyek Tol TBPPKA (Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung) sebesar Rp 10,3 triliun, proyek Tol Batang-Semarang sebesar Rp 2 triliun.

Kemudian, proyek Ruas Tol TBPPKA (Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung) (porsi VGF Tol Jakarta-Cikampek) sebesar Rp 1,24 triliun, proyek transmisi paket 1-2 Sumatera sebesar Rp 4 triliun dan penerimaan proyek lainnya sebesar Rp3 ,9 triliun.

Kemudian untuk proyek konvensional sebesar Rp 16 triliun serta pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp 5,4 triliun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Cek Kesehatan Gratis Solusi Tepat untuk Bangsa Sehat

Oleh: Aurelia Sukmawati)* Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dicanangkan pemerintah sejak 10 Februari 2025 menjadi tonggak penting dalam mewujudkan visi Indonesia sehat. Dengan capaian peserta yang telah menembus angka 5,8 juta orang per pertengahan Mei 2025, inisiatif ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang luarbiasa terhadap layanan kesehatan dasar yang inklusif dan tanpa biaya. Setiap harinya, rata-rata 180 ribu masyarakat memanfaatkan layanan CKG, menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap sistem kesehatan nasional. Program ini tidak hanya menjangkau kota-kota besar, namun juga telah merambahwilayah terpencil melalui kerja sama dengan puskesmas-puskesmas di berbagaidaerah. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa program Cek Kesehatan Gratis dirancang bukan hanya sebagai deteksi dini penyakit, tetapi juga menjadi pilar promosi gaya hidup sehat. Pihaknya menegaskan bahwa edukasimasyarakat menjadi fondasi penting untuk menurunkan angka penyakit degeneratifdi masa depan. Upaya untuk memperluas jangkauan CKG akan terus digencarkan. Mulai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini