Warga Rusia: Perang Membuat Saya Muak!

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk melakukan operasi militer di Ukraina pada Kamis (24/2) pagi waktu Moskow, menuai kecaman keras dari warganya.

Ribuan warga Rusia turun ke jalan memprotes kebijakan sang presiden. Dan lebih dari 1,700 demonstran dalam protes anti-perang di seluruh penjuru Rusia ditangkap aparat kepolisian.

Banyak warga Rusia skeptis mengenai rencana Putin untuk menyerang tetangganya yang pro-Barat. Moskow sedang tertidur ketika sang presiden memerintahkan serangan udara dan darat ke Ukraina pada Kamis dini hari.

Saat pasukan maju, Kremlin mengatakan yakin bahwa Rusia akan mendukung perang dan bahwa Ukraina perlu dibebaskan dan dibersihkan dari Nazi. Tetapi dengan adegan kematian yang mengejutkan di Ukraina, banyak tokoh terkemuka secara lantang menentang perang dan membuat ribuan warga Rusia turun ke jalan.

Beberapa ribu orang berkumpul di dekat Lapangan Pushkin di Moskow tengah, sementara hingga 1.000 orang berkumpul di bekas ibu kota kekaisaran Saint Petersburg, menurut koresponden AFP di lokasi kejadian.

Berdasarkan laporan OVD-Info, badan yang melacak penangkapan demonstran, mengatakan hampir 1.700 warga ditahan di 53 kota Rusia. Lebih dari 900 ditangkap di Moskow dan lebih dari 400 di Saint Petersburg.

Para demonstrak yang berkumpul di sekitar Lapangan Pushkin terdengar meneriakkan “Tidak untuk Perang!” Slogan yang sama dituliskan para demonstran di gerbang depan majelis rendah parlemen Rusia dengan cat semprot.

“Saya kaget. Kerabat dan orang yang saya cintai tinggal di Ukraina,” kata Anastasia Nestulya, 23, di Moskow, melansir France24, Jumat, 25 Februari 2022.

“Apa yang bisa saya katakan kepada mereka melalui telepon? Anda bertahan di sana?” kata yang lain.

Begitu pun dengan para demonstran di Kota Saint Petersburg. Svetlana Volkoba, salah satunya, ia mengatakan bahwa pihak berwenang sudah gila dengan menyerukan peperangan.

“Saya merasa pihak berwenang sudah gila. Orang-orang telah tertipu oleh propaganda,” katanya,

Saat dia diseret oleh tiga petugas polisi, seorang pemuda berteriak: “Dengan siapa kamu berkelahi? Tangkap Putin.”

Hampir semua warga Rusia di Moskow dan Saint Petersburg menentang perang dan pertumpahan darah, meskipun beberapa menyalahkan krisis di Ukraina.

“Tentu saja, saya tidak ingin perang. Saya tidak ingin orang mati,” kata Yuliya Antonova, seorang guru bahasa Inggris berusia 48 tahun di Saint Petersburg.

“Tidak ada orang waras yang menginginkan perang. Sepertinya itu belum dipikirkan secara matang dan tidak memikirkan jangka panjang,” kata Viktor Antipov.

Tetapi beberapa orang Rusia dari generasi Putin, seperti Galina Samoylenko yang berusia 70 tahun, mendukung pemimpin mereka.

“Dia ingin membantu rakyat Rusia dan republik-republik itu,” katanya, merujuk pada wilayah Donetsk dan Lugansk yang dikuasai separatis Ukraina.

Igor Kharitonov, seorang mahasiswa arsitektur berusia 20 tahun, menyebut pihak berwenang Rusia “merosot”.

“Perang membuatku muak,” katanya kepada AFP.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Retreat Kepala Daerah Berperan Penting Wujudkan Pemerintahan Lebih Baik

Oleh : Fabian Aditya Pratama )* Retreat pembekalan kepala daerah yang diselenggarakan di Akademi Militer Magelang selama satu pekan bukanlah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini