MATA INDONESIA, KIEV – Rusia benar-benar menyerang Ukraina. Dan negara bekas Uni Soviet itu dibiarkan sendiri, setidaknya itulah yang dirasakan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
Dalam pidato terbarunya, Presiden Zelenskyy mengatakan negaranya sendirian dalam melawan berbagai serangan Rusia setelah Kremlin melancarkan invasi skala penuh dan menewaskan lebih dari 130 warga Ukraina pada hari pertama.
“Kami ditinggalkan sendirian untuk membela negara kami,” kata Presiden Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video penuh emosional, melansir Times of Israel, Jumat, 25 Februari 2022.
“Siapa yang siap bertarung bersama kita? Saya tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Semua orang takut,” sambungnya.
Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Kamis (25/2), melancarkan serangan udara di kota-kota dan pangkalan militer, serta mengirimkan pasukan dan tank dari tiga sisi dalam serangan yang dapat menulis ulang tatanan keamanan global pasca-Perang Dingin.
Zelenskyy mengatakan bahwa sebanyak 137 tentara gugur di medan perang, termasuk 10 perwira militer, sementara 316 orang lainnya terluka. Korban tewas termasuk semua penjaga perbatasan di Pulau Zmiinyi di wilayah Odessa, yang diambil alih oleh Rusia.
Sang presiden juga mengatakan bahwa kelompok sabotase Rusia telah memasuki ibu kota Kiev dan mendesak warga kota untuk tetap waspada dan mematuhi jam malam.
“Nasib Ukraina sepenuhnya bergantung pada tentara, pasukan keamanan, dan semua pembela kita,” kata Zelenskyy mengakhiri pidatonya.
Sebelumnya, dalam akun Twitter, Presiden Zelenskyy mengatakan bahwa Rusia telah memulai jalan kejahatan, tetapi Ukraina membela diri dan tidak akan melepaskan kebebasannya.