Warga Inggris Bergantung Pada Bank Makanan untuk Bertahan Hidup

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON –  Krisis rumah tangga yang sudah tidak mampu teratasi di tengah krisis biaya hidup, mendesak parlemen turun ke kota untuk memberi warga Inggris penyelamat. 

Dengan inflasi yang mencapai 9,9 persen, harga pangan yang meroket dan bank-bank membatalkan kesepakatan hipotek, menyebabkan banyak pihak yang khawatir dengan keadaan mereka yang semakin parah.

Seorang warga Inggris bernama Yama Gaye, yang memiliki dua putra mengatakan bahwa ia sudah sangat tertekan dengan keadaan yang semakin sulit.

Ia mengatakan “ Bantuan yang saya dapatkan dari bank makanan sangat penting.  Saya bahkan tidak punya cukup uang untuk mengisi ulang listrik saya.”

Ia menambahkan bahwa pemerintah harus meningkatkan uang yang mereka berikan kepada warga. Tagihan yang naik membuat warga Inggris kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.

Menurut warga Inggris, keputusan pemerintah untuk menekan anggaran dengan cara memotong pajak juga bukan hal baik, melainkan sangat memalukan.

Adanya bank makanan ini sedikit membantu warga yang berpenghasilan rendah dan anak-anaknya untuk tetap makan.  Banyak warga Inggis yang mengandalkan bank penyelamat di tengah krisis biaya hidup yang semakin mencekik di Inggris.

Bank makanan ini masing-masing berisi makanan yang cukup untuk makan tiga kali sehari selama tiga hari. Ini berarti hampir 1,9 juta makanan telah disediakan. Pihak keluarga kerajaan menggaris bawahi bahwa bank makanan mengambil peran penting dalam menyelamatkan kondisi warga di Inggris.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini