Wali Kota Gibran Rakabuming Raka Sebut UMKM Lokal Bisa Bersaing di Pasar Global

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Wali Kota Surakarta Gibran mengatakan, produk UMKM dalam negeri sebetulnya berpeluang untuk bisa bersaing di pasar global.

Banyaknya populasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia belum berbanding lurus dengan besarnya kontribusi terhadap perekonomian. Pasalnya, pelaku UMKM terus menghadapi tantangan yang relatif kompleks.

Sejumlah kendala yang kerap dihadapi pelaku UMKM terutama bagi mereka yang hendak menembus pasar ekspor, misalnya kurang pengetahuan dan keterampilan digital, minim modal, serta pemasaran dan branding yang tidak optimal.

Hal tak kalah penting lain agar UMKM berdaya saing secara internasional adalah sertifikasi. Dalam hal ini, khususnya sertifikasi yang diminta oleh negara tujuan ekspor, seperti sertifikasi terkait higienis dan kehalalan produk.

“Untuk bisa ekspor, UMKM kita harus naik kelas dulu dari segi kualitas, pemasaran dan branding, pengemasan, dan lainnya,” katanya.

Gibran memberi contoh kecil, yakni kendala pengemasan sebagian produk yang belum memadai. Kemasan memainkan peran strategis dalam pemasaran produk karena dapat berpengaruh terhadap branding serta harga jual. Menurutnya, pelatihan atau pendampingan terkait hal semacam ini memerlukan kolaborasi pemerintah dengan pihak swasta, misalnya platform lokapasar Shopee.

“UMKM kita jangan takut memasang harga tinggi kalau memang produknya berkualitas bagus. Semua ini permasalahan klasik. Maka dengan keterlibatan (swasta) seperti adanya Kampus Shopee di Surakarta, itu sangat membantu,” ujarnya.

Demi mengatasi beragam tantangan klasik yang ada, pemda dalam hal ini Pemkot Surakarta mendukung penuh UMKM go digital melalui platform e-commerce seperti Shopee. Bagi Gibran, transformasi digital justru memberikan kemudahan, baik bagi penjual maupun konsumen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini