Waduh, Penulis Buku Anak Asal Israel Dituduh Pedofil

Baca Juga

MATA INDONESIA, YERUSALEM – Seorang penulis buku anak-anak ultra-Ortodoks Israel dituduh melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap beberapa perempuan. Sejumlah korban mengatakan bahwa mereka masih di bawah umur saat melakukan hubungan seksual.

Chaim Walder – penulis terkenal buku anak-anak populer berjudul ‘Kids Speak: Children Talk About Themselves’ – diduga terlibat dalam hubungan seks dengan dua gadis berusia 12 dan 15 pada saat itu, menurut penyelidikan oleh Haaretz.

Walder, pria Yahudi yang merupakan terapis terkenal dan advokat anak-anak di komunitas ultra-Ortodoks di Israel, juga merupakan penerima penghargaan “pelindung anak” Perdana Menteri.

Kesaksian ketiga juga menuduh pembawa acara talk show terkemuka itu secara teratur memperkosa seorang perempuan berusia 20 tahun, yang merupakan pasiennya saat itu, melansir i24News.

Pihak penyelidik melaporkan bahwa salah satu korban mengklaim Walder memulai hubungan dengannya saat ia berusia 13 tahun, sebelum mengeksploitasinya dalam serangkaian hubungan seksual.

“Dia sangat cerdas dan manipulatif,” kata salah satu korban kepada Haaretz.

“Dia bilang dia adalah Tuhan… dan dia akan membantu saya dengan apa yang saya butuhkan. Itu dimulai dengan kalimat seperti ‘Kamu sangat dewasa’ dan ‘Aku suka penampilanmu’,” sambungnya.

Sementara perempuan lain mengklaim bahwa ketika dia pergi ke Walder untuk terapi, dia membenarkan tindakannya dengan mengatakan kepadanya hubungan seksual memberi Walder kekuatan untuk menulis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini