Wacana Jakarta Lockdown Akhir Pekan, Pakar: Tidak Ada Gunanya!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Para pakar mulai berkomentar pedas, terhadap usulan DPR RI kepada Pemprov DKI Jakarta, untuk menutup total atau lockdown ibu kota pada akhir pekan.

Salah satu komentar datang dari Managing Director Political Economy dan Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan.

Menurutnya, wacana ini sudah tidak berguna lagi, dan terlambat untuk menjadi sebuah solusi.

“Bukan hanya sudah terlambat, ini kebijakan tidak ada guna. Kalau hari biasa tidak ada pembatasan sosial yang ketat, maka penularan akan terjadi juga,” kata Anthony, seperti dikutip dari Detikcom, Kamis 4 Februari 2021.

Selain itu, ekonom dari Institue for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira juga berkomentar serupa.

Menurutnya, kebijakan ini tidak efektif, apalagi pemerintah sudah menyosialisasikan tatanan kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19 yang masih menggila saat ini.

“Usulannya sudah sangat terlambat, jadi tidak efektif. Kenapa? Kesalahan pertama adalah waktu itu mendorong adanya new normal atau adaptasi kebiasaan baru. Sehingga masyarakat itu kalau dilakukan pembatasan nggak efektif, karena masyarakat berpikir kan sudah ada vaksin, kemudian saya sudah menjalankan protokol kesehatan, kenapa masih dilarang menjalankan mobilitas? Nah hal seperti itu yang menurut saya tidak efektif, terlambat, penerapannya nggak akan bisa menyeluruh,” ujar Bhima.

Selain itu, kebijakan ini diperkirakan akan membunuh banyak bisnis yang mengandalkan pemasukan besar, dari libur akhir pekan masyarakat.

“Misalnya bagaimana sektor-sektor usaha yang menggantungkan permintaan pada akhir pekan. Dan ketika akhir pekan masyarakat harus di rumah saja, otomatis restoran-kafe makin terpuruk, dan kompensasi kan tidak cukup,” kata dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini