MATA INDONESIA, JAKARTA – Wabah mendatangkan bisnis dialami Menteri BUMN Erick Thohir. Di tengah berjangkitnya virus corona jenis baru di Cina, dia mengaku memperoleh tawaran bisnis dari perusahaan Cina, Suning Holdings Group untuk menyediakan 2 juta masker.
Erick mengaku dihubungi Suning yang membeli saham Inter Milan dari dia, melalui sambungan telepon.
“Jangan sampai kita jual-jual, tetapi enggak siap,” ujar Erick di Jakarta yang ditulis Selasa 11 Februari 2020.
Erick ingin menggambarkan bahwa bisnis yang menguntungkan bisa datang dalam situasi apa pun juga. Namun, kita harus benar-benar siap menerima tawaran tersebut.
Kini, masker menjadi salah satu barang yang langka di dunia akibat mewabahnya virus corona. Di Indonesia, masker N95 yang lazim digunakan petugas medis di rumah sakit bisa dibanderol hingga Rp 1,5 juta per boks berisi 20 buah.
Selain itu ada juga masker 3M yang harganya bisa mencapai Rp 3 juta per boksnya.
Saat ini, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meminta Kementerian Perdagangan turun tangan untuk mengatasi harga masker yang melambung. Produk penutup mulut dan hidung itu dinilai terlalu mahal harganya usai virus corona di Cina meluas.
Meski belum ditemukan kasus virus corona, tapi masker dari berbagai jenis ini banyak dicari di Indonesia sehingga harganya naik hingga 300 persen. Kenaikan terjadi mulai dari tingkat distributor hingga pedagang seperti di Pasar Pramuka, Jakarta, dan toko online.
Virus corona begitu berdampak pada perekonomian global. Bahkan sejumlah komoditas saat ini sulit untuk didapatkan, misalnya seperti masker.
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengaku hari ini dihubungi oleh pemegang saham kendali Inter Milan, Suning Holdings Group. Namun kali ini bukan urusan sepak bola, melainkan masker yang sudah langka di China.
Suning Holdings Group merupakan pemilik klub sepak bola Inter Milan, yang berbasis di China. Pada 2016, Suning Holdings Group membeli saham Inter Milan yang dilepas Erick Thohir.
“Hari ini saya ditelepon sama Suning, mau beli 2 juta masker. Tapi jangan sampai kita jual-jual, tapi enggak siap,” ujar Erick di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/2).
Menurut Erick Thohir, banyak kesempatan yang bisa diambil oleh Indonesia. Namun hal ini pun tentunya harus didasari oleh kesiapan yang matang.
“Kemudian kebutuhan banyak hal juga jadi opportunity, kalau bisa bikin kayak masker,” jelasnya.
Masker menjadi salah satu yang langka di dunia akibat mewabahnya virus corona. Di Indonesia, masker N95 yang lazim digunakan petugas medis di rumah sakit, harganya tembus Rp 1,5 juta per box, yang berisi 20 pcs. Ada juga masker jenis 3M yang harganya tembus Rp 3 juta per box.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meminta Kementerian Perdagangan turun tangan untuk mengatasi harga masker yang melambung. Produk penutup mulut dan hidung ini jadi mahal usai virus corona di China meluas.
Di Indonesia, meski virus tersebut belum masuk, tapi masker dari berbagai jenis ini banyak dicari yang membuat harganya naik hingga 300 persen. Kenaikan terjadi mulai dari tingkat distributor hingga pedagang seperti di Pasar Pramuka, Jakarta, dan toko online.