Virus Kolera Mewabah di Sumut, 5.800 Ekor Babi Mati Mendadak

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Sebanyak 5.800 ekor babi mati di 11 kabupaten dan kota di Sumatera Utara (Sumut). Kematian babi ini disebabkan oleh virus hog cholera atau kolera babi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut M Azhar Harahap terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota yang terdampak untuk mengatasi penyebaran virus ini. Termasuk membatasi pergerakan hewan ternak babi ini.

“Ada pengetatan lalu lintas ternak, yang dapat mengakibatkan penyebaran virus,” katanya.

Dengan pengetatan ini, diharapkan penyebaran virus ke daerah-daerah lain dapat dibatasi. Sebelas daerah yang terjangkit virus ini di Sumut adalah Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.

Sebelumnya, warga di Sungai Deli, Medan, Sumut menemukan ratusan bangkai babi mengabang disana. Namun, sudah dibersihkan oleh petugas, dimana bangkai tersebut diangkat ke permukaan lalu di dikubur.

“Iya. Ada ditemukan tadi. Pihak Kecamatan Medan Barat bersama masyarakat langsung mengangkat dan mengubur bangkai babi tersebut,” kata Kabag Humas Pemko Medan, Arrahman Pane.

Bangkai babi itu ditemukan tersangkut di Sungai Deli tepatnya di Ling 17, Karang Berombak, Medan Barat, Medan. Bangkai itu langsung dikubur di pinggiran sungai.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini