Virus Corona Varian Kappa Sudah Masuk ke Indonesia, Kenali Gejalanya!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Setelah varian Delta, kini muncul lagi Kappa, varian baru dari virus corona di Indonesia. Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LB) Eijkman, Prof.Amin Soebandrio mengkonfirmasi, jika varian Kappa sudah ditemukan di Indonesia, satu di DKI Jakarta dan satu di Sumatera.

Varian Kappa adalah garis keturunan mutasi virus corona B.1.617 yang juga penyebab lahirnya varian Delta dengan kode B.1.617.2 yang pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020 lalu.

Sedangkan turunan virus corona B.1.617 dengan kode B.1.617.1 disebut dengan varian Kappa yang ditetapkan sebagai VoI (Variant of Interest) oleh WHO pada April 2021 lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan varian Kappa sebagai varian yang menarik, bukan varian yang menjadi perhatian. Varian yang menarik adalah varian dengan penanda genetik yang mempengaruhi karakteristik virus seperti penularan, keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, pelepasan diagnostik atau terapeutik.

Varian seperti itu akan menyebabkan penularan komunitas yang signifikan dan dapat menyebabkan dampak epidemiologis yang nyata untuk menunjukkan risiko yang muncul terhadap kesehatan masyarakat global.

Varian Kappa juga memiliki perbedaan gejala yang cukup signifikan. Gejala yang mendasari penyakit variasi Kappa termasuk adalah ruam di tubuh, demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah serta berair.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini