MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Jepang akan memberlakukan keadaan darurat selama satu bulan setelah rencana pemerintah ini ditandatangani panel penasihat. Keadaan darurat ini akan diberlakukan pada Jumat (8/1), di Tokyo dan tiga prefektur tetangga demi menekan penyebaran virus corona yang terus membuat rekor.
“Proposal untuk deklarasi darurat yang dijalankan dari 8 Januari hingga 7 Februari disetujui pada pertemuan pagi. Pembatasannya berpusat pada langkah-langkah untuk memerangi penularan di bar dan restoran yang disebut oleh pemerintah sebagai area berisiko utama,” kata Menteri Ekonomi, Yasutoshi Nishimura, melansir Reuters.
Pandemi virus corona di Negeri Sakura sejatinya tidaklah separah dan menakutkan seperti banyak negara di dunia. Akan tetapi, Jepang kini mencatat rekor infeksi virus corona harian mencapai angka 6 ribu. Sementara di Tokyo, kasus virus corona mencapai rekor harian yakni 1,591 kasus.
Pejabat pemerintah telah melakukan pembicaraan dengan para ahli pekan ini. Mereka membahas mengenai langkah yang tepat untuk mengendalikan lonjakan virus corona, namun dengan efek sekecil mungkin pada sektor ekonomi.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga mengatakan jam operasional yang lebih pendek untuk bar dan restoran telah membantu menurunkan kasus di daerah seperti Osaka dan Hokkaido. Meski begitu, Osaka melaporkan kasus baru dengan 560 infeksi, sementara kasus virus corona di Hokkaido melampaui angka 100 untuk yang pertama kalinya dalam sepekan.