MATA INDONESIA, SINGAPURA – Ahli penyakit menular dari Singapura, Paul Tambyah menyimpulkan virus corona yang menyebabkan Covid19 sekarang telah bermutasi menjadi virus yang penularannya cepat tetapi tidak terlalu mematikan. Malaysia mengkhawatirkan vaksin sedang banyak dikembangkan tidak efektif lagi terhadap virus itu.
Di Asia Tenggara, khususnya D614G yang kini sedang menunjukkan sedang bermutasi di negara-negara dunia menunjukkan penurunan tingkat kematian.
Reuters melaporkan para ilmuwan menemukan mutasi itu pada awal Februari dan telah beredar di Eropa dan Amerika seperti dilansir Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Organisasi yang bernaung di PBB itu juga menemukan tidak ada bukti mutasi menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Lalu, pada Minggu 16 Agustus 2020, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah meminta kewaspadaan publik setelah otoritas negeri itu mendeteksi D614G telah bermutasi lagi menjadi dua kelompok.
Menurut Noor Hisham strain D614G terdeteksi 10 kali lebih menular dan vaksin yang saat ini sedang dikembangkan mungkin tidak efektif melawan mutasi ini.
Tetapi Tambyah dan Maurer-Stroh mengatakan mutasi semacam itu kemungkinan tidak akan cukup mengubah virus untuk membuat vaksin potensial kurang efektif.