MATA INDONESIA, JAKARTA – Kehadiran varian baru Virus SARS-Cov-2 dengan kode B.1.1.7 seharusnya membuat Indonesia semakin mempercepat vaksinasi dan berdisiplin menegakkan protokol kesehatan. Karena kedua langkah itu merupakan cara untuk mencegah penularan.
Itu adalah pesan dari pakar bioteknologi Universitas Putra Melayu, Bimo Ario Tejo, Ph.D yang diterima Mata Indonesia News, Jumat 5 Maret 2021.
“Jika penularan tidak terkendali, dikhawatirkan muncul varian baru yang mempengaruhi efektifitas vaksin,” begitu pernyataan Bimo Ario.
Varian B.1.1.7 dari Inggris, berdasarkan hasil penelitian, masih bisa dihadapi oleh sejumlah vaksin yang ada meskipun efikasinya turun sedikit.
Tetapi, varian B.1.351 dari Afrika Selatan tampaknya bisa mengalahkan vaksin yang sedang digunakan masyarakat dunia saat ini terutama Astra Zeneca yang efikasinya turun hingga 10 persen.
Sementara vaksin Johnson&Johnson serta Novavax efikasinya turun di angka 50 persen dan 60 persen.
Itu sebabnya vaksinasi dan protokol kesehatan yang ketat menjadi semakin wajib ditegakkan jika kita ingin pandemi ini berakhir.