Viral, Video Anggota Banser Menolak Takbir, Begini Peristiwa Sebenarnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kisah anggota Banser yang menolak takbir sudah menjadi viral bersamaan dengan beredarnya video berdurasi 1.02 menit yang menggambarkan pernyataan tersebut.

Belakangan diketahui anggota Banser tersebut bernama Eko Sutriyo dan Wildan dari Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser salah satu kecamatan di Depok.

Peristiwa sesungguhnya adalah mereka dicegat oleh seseorang saat hendak menghadiri acara maulid yang sedianya dihadiri Gus Muwaffiq di Cipadu-Tangerang. Orang yang mencegah itu sudah membuntuti mereka sejak Pasar Jumat.

Setiba di Jalan di Jalan Ciputat Raya 1-61 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (10/12) sore, pelaku meneriaki korban untuk menepi sambil merekam aksinya menggunakan telepon genggam.

Setelah kedua korban menepi, pelaku langsung memaki dan berteriak seperti kejadian di dalam video. Menggunakan kata-kata kasar dia meminta Eko dan Wildan untuk bertakbir di hadapannya.

Si pelaku menegaskan bahwa untuk menyatakan kedua anggota Banser tersebut beragama Islam harus meneriakkan takbir.

Tak disangka, Eko dan Wildan dengan tenang menyatakan, “identitas keislaman seseornang bukan melalui pekikan takbir,”

Kedua sahabat itu menyatakan bahwa identitas keislaman seseorang tidak semata-mata ditunjukkan teriakan takbir melainkan melalui dua kalimat syahadat.

GP Ansor dan Banser Jakarta Selatan melaporkan kejadian ini ke pihak Polres Metro Jakarta Selatan.

Sikap dua anggota Banser tersebut diapresiasi pengurus PBNU. “Sikap sahabat Eko Sutriyo dan Wildan patut dipuji. Mereka berdua tetap tenang, sabar dan tidak terpancing provokasi berupa olokan, cacian, paksaan dan tindakan yang mengesankan diri paling tahu Islam,” kata Robikin seperti dilansir NU online.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini