MATA INDONESIA, STOCKHOLM – Omicron kini menjadi varian yang dominan dalam kasus infeksi virus corona dan sukses mengepung Uni Eropa (EU) dan Wilayah Ekonomi Eropa (EAA). Hal ini diungkapkan oleh badan kesehatan blok tersebut.
“Kategori penularan Omicron di UE/EAA berubah dari komunitas menjadi dominan,” kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) yang berbasis di Stockholm, Swedia dalam pembaruan mingguannya tentang ancaman penyakit menular.
ECDC mengatakan bahwa varian Omicron, yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, sekarang mendominasi di sebagian besar wilayah UE dan EEA dengan prevalensi gabungan sebesar 78 persen.
Sebagaimana diketahui, kasus Covid-19 kembali melonjak di seluruh bagian di Benua Eropa, dengan kasus meningkat sebesar 9 persen di wilayah tersebut dalam seminggu terakhir, menurut database AFP.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pekan lalu bahwa varian Omicron dapat menginfeksi setengah dari semua orang di wilayah itu pada Maret 2022. Pasalnya, sejumlah ahli mengatakan bahwa Omicron berpotensi 500 persen lebih menular daripada varian sebelumnya, Delta.
“Berdasarkan bukti yang disajikan yang menunjukkan perubahan yang merugikan dalam epidemiologi Covid-19, WHO telah menetapkan B.1.1.529 sebagai varian yang menjadi perhatian. Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan,” demikian pernyataan WHO.
 dan Wilayah Ekonomi Eropa (EAA).){kind=link}