Valentino Rossi Terus Berjuang Raih Podium dengan Knalpot Baru

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAValentino Rossi belum berhenti untuk meraih podium. Dia masih berusaha mempercepat laju Yamaha YZR-M1 tunggangannya dengan mencoba knalpot dan beberapa suku cadang baru agar bisa naik podium di Sirkuit Misano.

Maka dia tidak terlalu memperhatikan catatan waktu pada latihan bebas, Selasa 15 September 2020.

Dia terus mengevaluasi mendetail suku cadang yang digunakan motornya apakah sudah memenuhi harapan dan diperkirakan bisa menghantarnya meraih podium lagi.

The Doctor juga tak menunjukkan tanda-tanda kelelahan setelah mencatatkan waktu 1:32,946 di lap penultima di sesi siang dan finis P17, atau 1,414 detik lebih lambat dari rekan satu timnya, Maverick Vinales yang memuncaki catatan waktu latihan.

“Kami bekerja keras hari ini, aku melaju banyak putaran, karena kami memiliki sejumlah hal untuk diuji,” kata Rossi dikutip laman resmi MotoGP, Selasa 15 September 2020.

Sejauh ini, Vale sangat puas dengan uji coba suku cadang sepeda motornya karena tidak menunjukkan hasil buruk.

Namun demikian, sasis baru yang diuji Yamaha hari tidak menunjukkan hasil yang memuaskan, sehingga team director Massimo Meregalli memutuskan tidak memakainya hingga akhir musim nanti.

Sesi tes selama satu hari itu juga dimanfaatkan tim-tim rival untuk menjajal sasis baru serta holeshot device, yang membantu pebalap ketika start.

Selain itu, sejumlah pebalap juga menguji sistem komunikasi yang ditujukan untuk meningkatkan keselamatan dengan memperingatkan pebalap tentang bahaya yang ada di trek.

Tim dan pebalap masih akan berada di Misano sepanjang akhir pekan ini untuk bertarung di seri ketujuh yang bertajuk Grand Prix Emilia Romagna.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini