Usai Ketemu Jokowi, Bobby Nyatakan Tolak Urus PSSI

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Suami Kahiyang Ayu, Bobby Nasution menegaskan tidak akan mengurus PSSI. Penegasan itu dia ungkapkan usai bertemu mertuanya, Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Selasa 18 Juni 2019.

Dia memang mengaku pernah mengelola klub sepak bola di Medan. Tetapi klub itu tidak terkenal dan tidak pernah berhasil yang disegani di daerah apalagi nasional.

“Nggaklah, Saya sepatu bola saja gak punya. Gak mungkin masuk ke PSSi,” kata ayah Sedah Mirah tersebut.

Menurut Bobby, PSSI adalah organisasi yang besar sehingga membutuhkan orang yang pernah mengelola klub besar, bukan klub kecil yang tidak berhasil.

Dia mengaku lebih senang mengurus bisnisnya sekarang daripada menjadi pengurus PSSI.

Kedatangannya ke Istana, Selasa pagi tersebut mengantar keluarga dari Medan bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi.

Saat Idul Fitri kemarin, dia dan istri berlebaran di Medan bersilaturahmi dengan keluarga besar Bobby.

Bobby menegaskan dalam pertemuan tersebut hanya urusan keluarga yang menjadi perbincangan mereka, tidak ada soal PSSI.

Sebelumnya, Bobby disebut-sebut menduduki jabatan Sekjen PSSI.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini