UMKM Jadi Bagian Penting untuk Menggerakan Perekonomian di Tanah Air

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. Hal ini dibuktikan dimana sampai saat ini UMKM-lah yang bisa bertahan di masa pandemi covid-19.  

“Ekonomi Indonesia digerakkan sebagian besar oleh ekonomi informal. Oleh sebab itu, peran UMKM menjadi sangat penting,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir di akun resmi Instagram-nya @erickthohir di Jakarta, Minggu 24 Oktober 2021.  

Selain menumbuhkan perekonomian rakyat untuk bangkit di tengah pandemi, peran UMKM juga menaikan volume transaksi.

“Saya menitipkan kepada seluruh personel BUMN Himbara, sambut dan bantu UMKM seperti pahlawan, karena UMKM memang pahlawan perekonomian bangsa,” kata Erick.

Apa yang diungkapkan itu bukan tanpa alasan, semuanya ia lihat langsung di lapangan, saat berkunjung langsung ke sentra industri Kampung Kain Tenun Tuan Kentang di Jakabaring, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Di sana Erick melihat langsung efisiensi digitalisasi business process yang dilakukan BRI. Menurut Erick, keberadaan BUMN yang dekat dengan rakyat, seperti BRI membantu banyak UMKM dalam kredit mikro dan mengefisienkan proses.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi langkah Bank BRI mendampingi UMKM menjalani transformasi digital, dengan cara jemput bola.

Transformasi digital pada industri keuangan yang diadaptasi BUMN harus juga menjangkau ekonomi rakyat yang digerakkan oleh sektor UMKM.

Dengan literasi intensif untuk mengenalkan transformasi dan produk-produk transaksi digital, maka UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional akan lebih berdaya melalui efisiensi proses bisnis dan value baru dari bisnis yang dikembangkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini