MATA INDONESIA, TEHERAN – Pernyerangan terhadap pemuka agama ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Iran, seorang pria menikam hingga tewas seorang ulama Muslim Syiah dan melukai dua orang lainnya, salah satunya mengalami luka serius.
Pejabat setempat dan media pemerintah melaporkan bahwa insiden penyerangan ini terjadi di kota suci, Mashhad, Iran.
Mashhad merupakan kota kedua Iran yang menarik peziarah dari seluruh negeri selama acara keagamaan, termasuk bulan suci Ramadan, yang dimulai pada Minggu (3/4) di Iran.
“Penyerang dan empat tersangka – yang diyakini sebagai kaki tangannya, ditangkap setelah serangan berdarah di halaman kuil Imam Reza,” kata Mohammad-Hossein Doroudi, Kepala Jaksa kota timur laut, melansir France24, Rabu, 6 April 2022.
“Penyerangnya adalah warga negara asing,” sambungnya kepada kantor berita Fars, tanpa menyebutkan negara pelaku penyerangan tersebut.
Berdasarkan rekaman video amatir menunjukkan seorang pria terbaring di genangan darah di halaman situs dengan kubah emas dan menara.
“Seorang pria menikam tiga ulama Syiah dengan pisau, membunuh satu, dan melukai dua lainnya,” kata Gubernur Provinsi Khorasan Razavi, Yaghoub-Ali Nazari, menambahkan bahwa salah satu yang terluka dalam kondisi serius.
Pelaku menyerang saat kerumunan besar jamaah berkumpul di halaman kuil Imam Reza – salah satu tokoh paling dihormati dalam Islam Syiah.
“Penyelidikan awal menunjukkan bahwa penyerang melakukan tindakan ini di bawah pengaruh arus takfiri,” tambah Nazari.
Istilah “takfiri” digunakan untuk menggambarkan Muslim yang menganggap orang lain sebagai murtad. Dengan demikian, mengutuk mereka sampai mati dan biasanya mengacu pada ekstremis Sunni.
“Dengan kewaspadaan para peziarah dan upaya pasukan keamanan, penyerang segera ditangkap dan diserahkan ke polisi, dan yang terluka dengan cepat dibawa ke rumah sakit,” demikian pernyataan Yayasan amal Astan Quds Razavi yang mengelola tempat suci itu.
“Identitas penyerang sedang diselidiki,” tambah yayasan itu, yang portofolio asetnya yang besar dikelola dari 2016 hingga 2019 oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Sebabagi catatan, Iran – sebuah negara yang terletak di wilayah Asia Barat Daya, ini memiliki populasi 83 juta jiwa. Di mana sebanyak 90 persen di antaranya menganut Islam Syiah.
