MATA INDONESIA, DEPOK – Sebuah alat bantu untuk memprediksi kasus pneumonia akibat Covid19 yang canggih berhasil dikembangkan Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI).
Fakultas itu mengembangkan alat yang disebutnya DSS-CovIDNet yang menggunakan program berbasis artificial intelligence (AI) deep-learning.
Koordinator tim, Lukmanda Evan Lubis S.Si., M.Si. melalui keterangan tertulisnya, Jumat mengatakan alat canggih itu diharapkan mampu berkontribusi untuk menambah keyakinan diagnosis dan mengurangi beban dokter spesialis radiologi karena tingginya workload soal diagnosis dan pemantauan kasus Covid19.
Menurut dia program tersebut dirancang tim mahasiswa S-2 serta alumni Departemen Fisika FMIPA UI yang tergabung dalam tim riset AIRA (artificial intelligence for radiological applications) di bawah arahan Prof. Dr. Djarwani S. Soejoko, FIOMP, dan Prawito, Ph.D.
DSS-CovIDNet menggunakan konsep convolutional neural network (CNN) yang bisa melakukan klasifikasi citra rontgen dada ke dalam tiga kelompok yaitu pneumonia Covid19, pneumonia Non-Covid19, dan paru normal dengan akurasi mencapai 98,44 persen.
Sementara itu Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi Prof. Dr.rer.nat. Abdul Haris mengatakan tingkat akurasi yang tinggi membuat alat ini unggul. Akses data juga dibuka dengan harapan memudahkan para peneliti untuk menyempurnakan program tersebut.
Penelitian itu dilakukan tiga tim peneliti interdisipliner di UI dari Fakultas Kedokteran UI (FKUI) yang bekerja sama dengan DELFT Imaging CAD4COVID di bawah arahan dr. Eric Daniel Tenda, SpPD, dan dr. Benny Zulkarnaien, SpRad(K).
Selain itu, kelompok peneliti FKUI di bawah arahan dr. Cleopas Martin Rumende, Sp.PD-KP dan dr. Telly Kamelia, SpPD., KP untuk mengembangkan algoritma deteksi.
Terakhir adalah tim peneliti dari Fakultas Ilmu Komputer UI (Fasilkom UI) yang dipimpin oleh Mirna Adriani, Dra., B.Sc., Ph.D., Dina Chahyati, S.Kom., M.Kom. yang bekerja sama dengan tim dari AI Center Fasilkom UI.