MATA INDONESIA, NYON – UEFA mengancam kepada klub-klub dan pemain yang tampil di Liga Super Eropa (ESL). Ancamannya tak boleh main di kompetisi domestik dan Eropa.
Isu berdirinya kompetisi Liga Super Eropa sebenarnya sudah berhembus tahun lalu. Ide ini berasal dari presiden Real Madrid, Florentino Perez, agar klub-klub top Eropa makin mendapat banyak pemasukan.
Liga Super Eropa bakal menjadi kompetisi tandingan Liga Champions yang disebut kurang menarik lagi. Sebelumnya, FIFA pernah mengeluarkan pernyataan tegas terkait ESL.
Federasi Sepak Bola Dunia itu akan memberikan sanksi pada pemain yang tampil di Liga Super Eropa. Mereka tak diperbolehkan tampil di kometisi enam konfederasi anggota FIFA, seperti AFC, CAF, CONCACAF, CONMEBOL, OFC, dan UEFA.
FIFA menyebut, kompetisi antarklub yang diakui hanya Piala Dunia Antarklub yang mempertemukan juara-juara antar konfederasi.
Kini, ide kompetisi ESL makin mendekati kenyataan. 12 klub sudah menyatakan kesediannya mengikuti kompetisi tersebut, yakni AC Milan, Inter Milan, Juventus, Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspur, Manchester City, Manchester United, dan Liverpool.
Kini, giliran UEFA yang mengancam akan memberikan sanksi pada pemain dan klub yang tampil di Liga Super Eropa.
“Kami menegaskan, UEFA, FA, RFEF, FIGC, LaLiga, Lega Serie A dan juga FIFA akan tetap berupaya menghentikan proyek sinis ini. Sebuah proyek yang didirikan atas dasar kepentingan pribadi beberapa klub pada saat masyarakat membutuhkan solidaritas lebih dari sebelumnya,” bunyi pernyataan UEFA, dikutip dari BBC, Senin 19 April 2021.
“Kami akan mempertimbangkan semua tindakan yang tersedia bagi kami, di semua tingkatan, baik peradilan dan olahraga untuk mencegah hal ini terjadi. Sepak bola didasarkan pada kompetisi terbuka dan prestasi olahraga, tidak bisa dengan cara lain.”