UAS Ajak Masyarakat Patungan Beli Kapal Selam Baru, Bisa Kirim ke No rek Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kapal selam Indonesia mengalami insiden tenggelam di laut Bali dan menewaskan 53 orang krunya. Akan hal itu, Ustaz kondang Abdul Somad berinisiatif untuk mengajak masyarakat membeli kapal selam sebagai pengganti kapal yang tenggelam. Dirinya menggalang donasi mengatasnamakan Masjid Jogokariyan Jogja.

“Open Donasi Patungan Rakyat Indonesia. Untuk Pembelian Kapal Selam Pengganti Nanggala 402 Bersama Masjid Jogokariyan Jogja,” dikutip dari akun Instagram Ustadz Abdul Somad, Selasa 26 April 2021.

Setelah KRI Nanggala 402 beserta seluruh awaknya yang gugur syahid menjalani ‘Eternal Patrol’, UAS pun mengajak seluruh rakyat Indonesia, bahu-membahu mengulurkan tangan dan sumbangsih membangun kekuatan armada laut agar kembali berjaya.

“Kami dari Masjid Jogokariyan, mengajak seluruh putra-putri Indonesia yang berjiwa patriot dan cinta negeri ini, beramal bersama dalam Open Donasi Patungan Penggalangan Dana Pembelian Kapal Selam Pengganti Nanggala 402,” katanya.

Berikut No Rekening Khusus Pengadaan Kapal Selam
BSM/BSI no.rek 7202002298 atas nama Masjid Jogokariyan
Konfirmasi via WhatsApp ke: 081311351136.

Donasi inipun juga mendapat berbagai respon dari netizen. Bahkan ada yang berkelakar bahwa seharusnya uang yang dikorupsi oleh pejabat negara seharusnya cukup untuk membeli armada laut khususnya kapal selam.

“Kalo duit korupsi aja yang dipake buat beli itu (kapal selam) gimana?,” kata pemilik akun fauziasraa.

Untuk harga kapal selam, Indonesia bisa memproduksi kapal sendiri dan harganya jauh lebih murah dibanding harga kapal selam buatan Amerika Serikat atau Eropa.

Berdasarkan Keputusan KKIP No: KEP/15/KKIP/XII/2013, Pada 2013 lalu, PT PLA ditugaskan untuk berkolaborasi dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) perusahaan asal Korea Selatan untuk membangun 3 kapal selam.

Berdasarkan kontrak, tiga kapal selam kelas Changbogo mencapai USD1,08 miliar atau sekitar 330 juta US dolar per unit atau setara Rp 4,62 triliun. Harganya ini dinilai jauh lebih murah dibandingkan kapal selam buatan Eropa atau Amerika Serikat yang bisa mencapai Rp 7 triliun.

UAS menilai, TNI AL hingga saat ini harus mengemban tugas berat menghadapi berbagai tantangan dari kurangnya personel dan armada, luasnya wilayah yang harus dijaga, besarnya kekayaan yang mengundang berbagai kepentingan asing, hingga penyusupan-penyusupan yang terus terjadi.

“Lautan kita yang luas, yang pernah dijaga dengan gagah oleh Laksamana Nala, Pati Unus, Malahayati, Baabullah, dan Nuku; yang pernah diharumkan oleh kegigihan RE Martadinata hingga pengorbanan Yos Sudarso, kini menjadi amanat di pundak kita semua, agar dapat kita wariskan kepada anak cucu kita kelak,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini