MATA INDONESIA, JAKARTA – Tes wawasan kebangsaan (TWK) yang membuat 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak lulus bukan mengada-ada dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Hal itu diungkapkan guru besar Psikologi Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk menyatakan TWk bisa mengukur kebangsaan seseorang mulai dari ideologi radikal, intoleran, ideologi liberalisme hingga sosialisme.
“TWK dapat dibuktikan secara ilmiah, tetapi perlu dipilah aspek mana saja yang bisa diungkap ke publik dan mana yang tidak,” ujar Hamdi Muluk, Jumat 28 Mei 2021.
Dia juga bahkan dengan tegas menyatakan TWK dapat dibuktikan tingkat efikasinya memiliki validitas yang cukup baik.
Pernyataan Hamdi Muluk dikuatkan kepala Lab Psikologi Universitas Bina Nusantara Kampus Bekasi, Dr Istiani yang mengungkapkan TWK tersebut sudah sesuai dengan kaidah psikometri.
Dia bahkan menganjurkan Badan Kepegawaian Negara (BKN) membuktikan hal tersebut di depan publik untuk menghentikan polemik soal ketidaklulusan 75 pegawai KPK pada TWK.