MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Menteri Kesehatan, Fahrettin Koca mengumumkan, Turki berencana memulai vaksinasi virus corona buatan Cina akhir bulan ini. Kasus virus corona di Turki terus mengalami lonjakan.
Turki kabarnya membeli 50 juta dosis CoronaVac dari perusahaan farmasi Sinovac Biotech Cina yang saat ini sedang dalam uji coba tahap akhir. Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (2/12), Koca mengatakan bahwa pengiriman pertama vaksin virus corona akan tiba di Turki setelah 11 Desember.
Masih menurut Menteri Koca, otorisasi penggunaan awal akan diberikan setelah laboratorium Turki mengkonfirmasi vaksin tersebut aman untuk digunakan dan setelah penilaian hasil awal dari uji coba terbaru.
“Apabila perkembangan terus berlanjut secara positif seperti yang kami harapkan, maka Turki akan menjadi salah satu negara pertama di dunia yang memulai vaksinasi pada fase awal,” kata Koca, melansir English al Arabiya, Jumat, 4 Desember 2020.
Sementara Pfizer-BioNTech dan Moderna menyatakan bahwa mereka memiliki tingkat efektivitas lebih dari 90%. AstraZeneca milik Inggris memiliki tingkat kemanjuran sebesar 70-90%, berdasarkan uji klinis terbatas.
Upaya vaksinasi akan dilakukan dalam empat tahap, kata Menteri Kesehatan Turki. Kelompok pertama mencakup tenaga medis, para orang tua di atas usia 65 tahun, penghuni panti jompo, orang cacat, dan panti perawatan pelindung lainnya.
Berikutnya adalah pekerja esensial dan orang di atas 50 tahun dengan setidaknya satu penyakit kronis. Ketiga, orang yang berusia di bawah 50 tahun dengan setidaknya satu penyakit kronis dan para pekerja. Sementara kelompok terakhir diperuntukkan untuk seluruh warga Turki.
“Kami akan menerima pengiriman setidaknya 10 juta dosis vaksin pada Desember dan kemungkinan 20 juta. Sedangkan 20 juta dosis akan tiba pada Januari dan 10 juta pada Februari,” kata Koca.
Turki telah melaporkan rekor kematian selama 10 hari berturut-turut, dengan 194 kematian pada Rabu (2/12), sehingga total korban meninggal akibat infeksi virus corona di Turki menjadi 14,129. Sementara jumlah infeksi harian, yakni 31,923 kasus.