Tuman, Terbukti Berzina, Pasangan Gay di Iran Divonis Hukuman Mati

Baca Juga

MATA INDONESIA, TEHERAN – Mahkamah Agung Iran menjatuhkan hukuman mati terhadap pasangan gay usai keduanya diketahui berzina. Vonis mati tersebut dijatuhkan usai ayah dari salah pria tersebut menolak grasi mereka.

Sebagai catatan, grasi merupakan pengampunan yang diberikan, dapat berupa peringanan, perubahan, pengampunan, ataupun penghapusan pelaksanaan pidana yang dijatuhkan kepada terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah mendapatkan kekuatan hukum tetap.

Salah satu dari pasangan gay itu sejatinya telah menikah dan sang istri sendiri yang memberikan bukti video perselingkuhan suaminya dengan laki-laki lain kepada polisi pada awal tahun ini. Meski demikian, perempuan tersebut meminta pengadilan untuk membebaskan pasangan itu dari hukuman mati.

Melansir Daily Mail, sang ayah menolak keputusan menantunya. Ia tetapi menuntut agar hukuman mati dijatuhkan dan pengadilan memenangkannya.

Hukum Iran menetapkan bahwa jika keluarga korban memaafkan terdakwa dalam kejahatan berat, terpidana dapat diampuni atau diberikan hukuman penjara. Di bawah interpretasi hukum Syariah Islam yang berlaku sejak revolusi Iran tahun 1979, perzinahan dapat dihukum dengan rajam.

Namun, Teheran mengubah undang-undang pada 2013 untuk memungkinkan hakim memerintahkan metode eksekusi alternatif, biasanya hukuman gantung. Untuk kasus terbaru, tidak jelas bentuk eksekusi apa yang diperintahkan pengadilan nanti.

Menurut kelompok hak asasi manusia, Amnesty International, Iran telah melakukan 246 eksekusi sepanjang tahun 2020, namun hanya satu yang dieksusi di depan umum. sementara itu, tidak ada rincian jumlah yang dilakukan untuk perzinahan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini