Tukang Cat Ini Punya Cara Sederhana Buat Bikin Jera Pemberi Kerja yang Wanprestasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Meluapkan rasa jengkel tidak perlu dilakukan dengan teriak-teriak enggak guna. Tukang cat asal Inggris ini misalnya mempunyai acara yang sederhana tetapi efektif memberikan efek jera pemberi kerja yang wanprestasi sehingga polisi pun mau tangani kasusnya.

Tukang bernama Dean Reeves itu melakukan balas dengam dengan menulis di tembok rumah klien yang sudah dia cat dengan bagus dan rapih. Isinya “Ingin rumah Anda dicat? Jangan seperti Terry. Bayar tagihannya! Bayar sekarang juga!”

Reeves memutuskan menuliskannya dengan huruf besar-besar Terry Taylor, sang klien menolaknya membayar 645 dolar AS setara Rp 8,8 juta sebagai bayarannya mengecat rumah Terry sesuai permintaan.

Seperti dikutip SWNS, Reeves mengaku kliennya itu selalu berusaha mengubah tugas di tengah-tengah pekerjaan.

Dia juga sering diminta bekerja ekstra dengan janji juga akan dibayar, padahal pekerjaan utamanya juga tidak jelas pembayarannya.

Reeves mengaku mengerjakan pekerjaan mengecat itu selama tujuh hari tanpa diberi makan siang. Sementara Terry hanya menjanjikan terus akan membayar Reeves.

Sampai akhirnya, Terry Taylor sepakat membayar upah Reeves jika dia mau mengecat bagian belakang gedung rumahnya. Permintaan itu tidak tercantum dalam perjanjian awal, namun Reeves tetap mengerjakannya 14 Januari 2020 dengan harapan lelahnya dibayar.

Ternyata perkiraan Reeves salah, Terry kembali mengumbar janji. Reeves pun menyadari bahwa dia tidak akan pernah mendapat bayaran sehingga memutuskan membalas perlakukan Terry Taylor tersebut, Reeves tidak menghasilkan uang untuk membayar tagihan.

Kepolisian Derbyshire pun memastikan telah menerima laporan tentang properti lokal dengan pesan grafiti di dinding. Mereka berharap bisa berinteraksi dengan pihak terkait sehingga perselisihan dapat diselesaikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini