Tuduhan Gatot Nurmantyo TNI Disusupi Komunis, Keji dan Sakiti Keluarga Tentara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tuduhan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo bahwa komunisme sudah menyusupi tubuh TNI sekarang adalah hal yang keji dan serius karena telah membuat sakit hati keluarga besar TNI dengan tuduhan tersebut.

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa, Rudi S Kamri yang dilihat, Selasa 28 September 2021.

“Saya bisa membayangkan bagaimana sakit hatinya para insan TNI dituduh seperti itu. Dan yang menuduh bagian dari TNI sendiri. Mantan Panglima TNI. Ini kan menyakitkan,” ujar Rudi.

Gatot melontarkan tudingan tersebut setelah menuduh patung Soeharto, Sarwo Edhie dan AH Nasution sengaja “dihilangkan” dari museum Kostrad.

Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurrachman menegaskan ketiga patung tersebut bukan sengaja dilenyapkan Kostrad.

Tiga patung seukuran badan orang dewasa tersebut menggambarkan ketiganya sedang mengambil keputusan menghadapi Gerakan 30 September 1965.

Dudung dengan tegas menyatakan telah merawat dengan baik barang-barang di Museum Darma Bhakti Kostrad.

Dia juga menegaskan hal itu bisa menjadi pembelajaran agar bangsa Indonesia tidak melupakan peristiwa pemberontakan tersebut.

Namun, pembuat ketiga patung tersebut, Letjen (Purn) Azym Yusri Nasution yang merupakan Pangkostrad ke-34 menurut Dudung merasa berdosa telah membuatnya. AY Nasution saat ini dikabarkan mendalami ilmu Islam.

AY pun mendatangi bekas kantornya dan bertemu Dudung pada 30 Agustus 2021 serta membawa pulang ketiga patung itu.

Dudung menegaskan AY Nasution meski begitu mempunyai komitmen yang sama tidak akan melupakan peristiwa terbunuhnya para jenderal senior TNI AD dan perwira pertama Kapten Piere Tendean dalam peristiwa itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini