MATA INDONESIA, WASHINGTON – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump meminta Presiden Joe Biden untuk mengundurkan diri, lantaran keputusannya menarik pasukan AS dari Afghanistan.
Trump menilai keputusan Biden membuat Taliban dengan mudah menguasai Afghanistan. Kabar terbaru menyebutkan bahwa kelompok tersebut berhasil menguasai Istana Kepresidenan, sementara sang presiden, Ashraf Ghani melarikan diri ke Tajikistan.
Selain itu, kata Trump, Biden juga harus bertanggung jawab akan melonjaknya kasus Covid-19 di Negeri Paman Sam. Dilansir The Hill, di beberapa bagian negara dengan tingkat vaksinasi rendah, terutama wilayah Midwest yang mencakup Kansas, Iowa, dan Missouri, persentasenya bahkan lebih tinggi.
Penyebaran varian Delta yang cepat menyebabkan beberapa kota besar di Amerika Serikat bahkan mewajibkan kembali pemakaian masker pada semua orang, tanpa memandang status vaksinasi.
“Sudah waktunya bagi Joe Biden untuk mengundurkan diri dalam aib atas apa yang telah dia biarkan terjadi di Afghanistan, bersama dengan lonjakan luar biasa dalam Covid-19, bencana perbatasan, penghancuran kemandirian energi, dan ekonomi kita yang lumpuh,” tulis Turmp dalam sebuah pernyataan, melansir New York Post, Senin, 16 Agustus 2021.
Sebagaimana diketahui, Taliban dengan cepat menguasai sebagian besar negara itu ketika pasukan pemberontak memasuki ibu kota Kabul, tempat pasukan AS telah dikirim untuk mengevakuasi staf kedutaan.
Pemerintahan Trump telah menegosiasikan persyaratan penarikan pasukan AS dari Afghanistan pada 1 Mei. Trump bahkan mempertimbangkan untuk menarik pasukan dari wilayah tersebut sebelum meninggalkan jabatannya.
Ketika Presiden Biden mengumumkan bahwa dia berencana untuk menarik pasukan sepenuhnya dari Afghanistan pada 11 September atau tepat 20 tahun pasca serangan 9/11, Biden dikecam oleh Trump. Partai Republik mengecam keputusan Biden atas krisis yang menimpa Afghanistan saat ini. Biden juga menuai kritik mantan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, yang mengatakan kepada Fox News bahwa situasinya tidak akan terjadi jika Trump masih menjabat Presiden AS.