Transformasi Digital Membuat Pelaku UMKM akan Berkembang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Namun, hal itu justru memunculkan peluang berkembang lebih besar dengan melakukan transformasi digital ke e-commerce.

Melalui program UMKM Go Online, Kominfo mengajak para pelaku UMKM turut serta membangun dan menggerakkan usaha e-commerce.

UMKM Go Online, adalah sebuah usaha untuk membantu para pedagang UMKM agar mampu berjualan secara online. Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.

“Kolaborasi dengan marketplace pada tahun ini sudah ada 16 juta UMKM dari total pelaku UMKM. Dan sekitar 65 juta unit sudah onboarding ke ekosistem digital,” kata Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Ditjen IKP Kementerian  Kominfo, Septriana Tangkary, Selasa 8 Maret 2022.

Menurut Septriana, di masa pandemi ini merupakan kesempatan para pelaku UMKM masuk ke dalam ekonomi digital e-commerce dengan berjualan melalui online.

Septriana menjelaskan, dalam program UMKM Go Online ada sekitar 162 marketplace yang tergabung di Idea, yang siap memasarkan produk-produk UMKM. Hal itu, membuka peluang masyarakat untuk bisa membeli dan menjual produk Indonesia.

“Kita bangga menggunakan produk Indonesia,” tegas dia.

Selain UMKM Go Online, terang Septriana, ada juga program petani dan nelayan go online. Program itu merupakan kolaborasi antara Kominfo dengan Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Perbankan, operator serta startup sektor pertanian dan perikanan.

“Sejauh ini ada 405.375 petani dan 636.802 nelayan yang sudah go online,” jelas Septriana.

Kemudian program Gerakan 1000 start-up nasional yang memberikan peluang kewirausahaan berbasis teknologi digital kepada masyarakat di seluruh penjuru nusantara. Hingga saat ini setidaknya lebih dari 1.160 startup.

Itu adalah suatu program Kominfo mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda untuk berkolaborasi bersama.

Sedangkan dari sektor permodalan, terang Septriana, pelaku UMKM pun bisa memanfaatkan program Digiku yang memungkinkan semua pengajuan kredit oleh UMKM dilakukan secara digital.

“Itu adalah kerja sama antara marketplace dengan himpunan bank milik negara (Himbara), dengan menempatkan dana Rp4,2 triliun sebagai bantuan finansial bagi 1 juta pelaku UMKM,” jelas Septriana.

Selain itu, ada juga bantuan dari Presiden berupa hibah sebesar Rp2,4 juta untuk 12 juta UMKM produktif.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini