Transformasi Digital Membawa Banyak Peluang Positif Ketimbang Negatif

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ruang digital yang terus bertransformasi mengikuti perkembangan secara terus menerus, tak dapat dipungkiri memunculkan dua hal berlawanan, yakni yang bersifat negatif dan positif.

Namun, menurut Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan, transformasi digital dapat membawa lebih banyak peluang positif, yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.

“Bagaimana kita menekan efek negatifnya, supaya manfaatnya bisa lebih dikembangkan. Inilah yang kita lakukan di Kominfo,” kata Semuel, dalam program Cyber World oleh Mata Milenial Indonesia (MMI) TV, baru-baru ini.

Adapun sebagai langkah mencegah masifnya efek negatif di ruang digital, Semuel menyebut pihaknya terus berupaya melakukan pengawasan, pemilihan konten, stempel hoaks, sosialisasi hingga sanksi hukum.

Ia tak memungkiri, salah satu masalah yang muncul dalam transformasi digital di Indonesia adalah hoaks yang menyebar begitu masif, khususnya di media sosial dengan memanfaatkan berbagai isu.

Kemudian, masalah lainnya adalah pencurian data pribadi yang mulai marak terjadi. Terkait hal ini, Semuel menyarankan agar masyarakat tidak sembarangan menyebar data pribadi di ruang digital, terutama media sosial.

“Supaya tidak ada peluang orang lain untuk menggunakan data pribadi kita secara salah,” ujar Semuel.

Untuk lebih lengkapnya terkait pembahasan tata kelola digital di Indonesia, dapat Anda saksikan segera di kanal YouTube MMI TV pada link berikut: https://www.youtube.com/channel/UC1r1-EqEZHq8kVGQHjkHLEQ

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini