Tragedi Kanjuruhan, Kualifikasi Piala Asia U-17 Jalan Terus

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, menyebabkan ratusan korban meninggal dunia. Di tengah rasa duka mendalam, PSSI mengatakan kompetisi lain tetap berjalan termasuk Kualifikasi Piala Asia U-17 yang digelar di Stadion Pakansari.

Tragedi paling kelam di sejarah sepak bola Indonesia itu membuat kompetisi Liga 1 dihentikan tanpa batas waktu. Tapi, hanya Liga 1 yang disetop. Kompetisi lain seperti Liga 2, Liga 3, Elite Pro Academy (EPA), dan Kualifikasi Piala Asia U-17 tetap berjalan.

PSSI berjanji melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terjadi pada gelaran sepak bola lainnya.

“Ya yang jelas untuk dihentikan kompetisi Liga 1. Kompetisi lainnya tetap dilanjutkan dan tentu saya PT LIB untuk Liga 2 sudah memberikan instruksi kepada Panpel, untuk mengambil langkah-langkah antisipatif,” ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

“Untuk Elite Pro Academy, kita ketahui bersama ini hanya untuk anak-anak, hari ini juga final (EPA U-16 dan U-18). Kami yakin bahwa final di sore hari ini berjalan dengan lancar karena juga tanpa penonton untuk EPA U-16 dan U-18,” katanya.

Pun demikian dengan Kualifikasi Piala Asia U-17 yang berlangsung 1-9 Oktober di Stadion Pakansari. Tuan rumah Indonesia akan bertanding hari ini, Senin 3 Oktober menghadapi Guam.

“Kemudian AFC (Kualifikasi Piala Asia U-17 2022) yang saat ini berlangsung mulai kemarin, kemudian tanggal 3, tanggal 5, tanggal 7, dan tanggal 9 (Oktober) di Pakansari tetap kami lanjutkan. Teman-teman dari peserta juga sudah menanyakan kami, dan kami sampaikan tetap dilanjutkan, tentu dengan rujukan dan dasar bahwa sama tidak ada rivalitas di sana, di Pakansari,” ungkapnya.

PSSI belum memutuskan terkait kehadiran penonton pada laga Timnas Indonesia U-17 pada Kualifikasi Piala Asia U-17.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini